28.4 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Dinkes Aceh Maksimalkan Penanganan Penderita Diabetes Melitus, Ini Sebarannya

Dinas Kesehatan Provinsi Aceh terus berupaya melakukan penanganan secara maksimal terdapat penderita penyakit Diabetes Melitus (DM). Dalam tahun 2021 dari 184.527 penderita DM di Aceh, 97.131 diantaranya sudah mendapat pelayanan sesuai standar di 360 Puskesmas di 23 kabupaten/kota.

DM atau yang dikenal dengan kencing manis/penyakit gula merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula di dalam darah tidak dapat dimetabolisme.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr Hanif mengungkapkan, sebaran penderita DM di Aceh dalam tahun 2021 terbanyak berada di Kabupaten Singkil dengan jumlah penderita sebanyak 76.954 orang, dari jumlah itu baru 5.468 yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar di 12 Puskesmas atau hanya 7 persen dari jumlah penderita.

Sementara jumlah penderita DM terendah dalam tahun 2021 ada di Kota Subulussalam yakni sebanyak 480 peserta. Penanganan sesuai standar terhadap penderita DM yang dilakukan di 8 Puskesmas di daerah pecahan Kabupaten Singkil itu malah sampai 554 orang atau mencapai 115 persen.

“Kami terus melakukan berbagai upaya penanganan secara maksimal berbagai penyakit di seluruh Aceh, termasuk menekan jumlah penderita DM untuk mewujudkan visi misi Pemerintah Aceh tentang Aceh Sehat Aceh dan Aceh Bermartabat,” jelas dr. Hanif.

Karena itu dr. Hanif mengimbau masyarakat agar menjaga pola makan dan membiasakan hidup sehat, berolahraga secara teratur, serta melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala untuk mencegah terjangkit penyakit DM.

“Dinas Kesehatan Provinsi Aceh akan terus melakukan sosialisasi, pencegahan dan penanganan yang baik sesuai standar bagi penderita DM di seluruh kabupaten/kota melalui tenaga-tenaga kesehatan yang tersebar di 360 Puskesmas di seluruh Aceh,” tambahnya.

Pria asal Meureudu, Pidie Jaya ini menambahkan, secara umum, penyakit DM terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang batas normal yang bersifat kronis dan jangka panjang.

“Gejala awal dari penderita DM ini biasanya sering merasa haus atau sangat lapar, sering buang air kecil, terutama pada malam hari, serta terjadinya penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas,” ungkapnya.

Masih menurut dr Hanif, sebaran penderita DM seluruh Aceh bisa dilihat dalam buku “Profil Kesehatan Aceh 2021” di tabel 69. Di sana dirincikan bahwa di Kabupaten Simeulue tercatat 1.596 penderita DM, penanganan terhadap para pendirita penyakit ini di daerah kepaulauan tersebut dilakukan di 14 kecamatan. Namun, dari jumlah itu baru 916 penderita DM yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar, atau sekitar 57 persen.

Kemudian di Kabupaten Aceh Selatan, dari 24 Puskesmas tercatat 2.519 penderita DM, penanganan sesuai standar terhadap pasien mencapai 83 persen yakni sebanyak 2.086 penderita. Di Kabupaten Aceh Tenggara dalam tahun 2021 hanya tercatat 1.841 penderita DM yang ditangani di 19 Puskesmas, dari jumlah itu 1.361 penderita DM atau 73 persen diantaranya mendapat pelayanan sesuai standar.

Sementara itu di Kabupaten Aceh Timur dalam tahun 2021 jumlah penderita DM mencapai tercatat 4.883 penderita DM, penangannya sesuai standar mencapai 83 persen yakni sebanyak 4.039 penderita di 27 Puskesmas.

Berlanjut ke Kabupaten Aceh Tengah, di 17 Puskesmas di daerah dataran tinggi Gayo itu tercatat 1.940 penderita DM, tapi penanganannya sesuai standar dalam tahun 2021 mencapai 140 persen yakni 2.720 penderita dan orang dengan gejala DM mendapat penanganan sesuai standar.

Di Kabupaten Aceh Barat penanganan penderita DM sesuai standar sampai 100 persen dalam tahun 2021, dari 3.267 penderita DM di daerah tersebut semuanya mendapat pelayanan sesuai standar di 13 Puskesmas. Begitu juga dengan Kabupaten Pidie dari 6.799 penderita DM yang tercatat di 26 Puskesmas, semuanya mendapat penanganan yang baik sesuai standar.

Penanganan 100 persen juga dilakukan di Kabupaten Gayo Lues, Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Langsa dan Kota Lhokseumawe. Di Kabupaten Gayo Lues, dari 817 penderita DM semuanya tertangani 12 Puskesmas. Di Kota Banda Aceh 7.002 penderita DM semua tertangani di 11 Puskesmas.

Lalu di Kota Sabang 2.773 penderita DM berhasil ditangani secara baik dan sesuai standar di 6 Puskesmas, di Kota Langsa penanganan 100 persen juga dilakukan terhadap 2.901 penderita DM, dan di Kota Lhokseumawe 4.236 penderita DM semuanya berhasil ditangani dengan baik dan sesuai standar di 7 Puskesmas.

Selanjutnya di Kabupaten Aceh Besar, penanganan penderita DM juga dilakukan secara maksimal, dari 8.752 penderita DM yang tersebar di 28 Puskesmas, 6.122 diantaranya telah tertangani dengan baik sesuai standar.

Kemudian di Kabupaten Bireuen, dari 13.061 jumlah penderita DM, sebanyak 11.218 diantaranya sudah mendapat penanganan yang sesuai standar di Puskesmas atau setara dengan 86 persen. Begitu juga di Kabupaten Aceh Utara dari 12.036 penderita DM sebanyak 8.126 sudah ditangani dengan baik dan sesuai standar di 32 Puskesmas.

Menariknya di Kabupaten Aceh Barat Daya, tenaga kesehatan yang tersebar di 13 Puskesmas di negeri breuh sigupai itu berhasil melakukan penanganan yang baik sesuai standar terhadap 6.878 penderita DM atau mencapai 176 persen dari penderta DM yang sebelumnya tercatat hanya 3.334 penderita.

Berlanjut ke Kabupaten Aceh Tamiang, penanganan penderita DM di daerah paling timur Aceh ini mencapai 88 persen, sebenyak 5.301 penderita DM berhasil ditangani sesuai standar dari 6.032 penderita DM yang tersebar di 15 Puskesmas.

Hanya di Kabupaten Nagan Raya, penanganan penderita DM secara baik dan sesuai standar dilakukan sedikit rendah yakni 59 persen yakni dari 3.085 penderita berhasil ditangani sesuai standar sebanyak 1.819 penderita. Begitu juga dengan Kabupaten Aceh Jaya yang pelayanan sesuai standar masih di bawah 50 persen yakni 46 persen, hanya 1.552 penderita DM yang berhasil dilayani secara baik dan sesuai standar dari total 3.314 penderita DM di daerah itu.

Sementara itu di Kabupaten Bener Meriah dari 2.912 penderita DM berhasil ditangai sebanyal 1.843. Lalu di Kabupaten Pidie Jaya dari 10.375 penderita DM berhasil ditangani dengan baik dari jumlah penderita DM yang tercatat 13.994 penderita di 12 Puskesmas.[](adv)

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS