LANGSA | ACEH INFO – Pemandian swimbath yang berada di Gampong Pondok Kemuning, Kecamatan Langsa Lama, merupakan salah satu objek wisata yang pernah berjaya di masanya. Kini pemandian tersebut hanya tinggal kenangan.
Pemandian yang airnya bersumber dari mata air alami, dulunya merupakan tempat rekreasi atau tempat pemandian warga Belanda dan diberi nama Swimbath atau kolam tempat berenang. Jika sudah berada di lokasi pemandian Swimbath, pengunjung bisa tahan berjam-jam karena betah dengan air kolam yang jernih dan sejuk.
Salah seorang tokoh masyarakat di Gampong Pondok Kemuning, Zulkifli AL, kepada acehInfo.id, Senin, 16 Mei 2022 menceritakan, Swimbath telah ada sekitar tahun 1911. Sebelumnya lokasi Swimbat ini merupakan hutan tua yang kemudian dibangun sebagai tempat rekreasi. Setiap akhir pekan atau hari Ahad, lokasi Swimbat ini banyak dikunjungi warga, baik warga sekitar maupun warga Kota Langsa dan berbagai daerah lainnya.
Pada tahun 1980, artis ibu kota Ozi Syahputra bahkan pernah berkunjung ke Swimbath untuk mengisi sebuah acara yang dibuat oleh sekelompok masyarakat. Swimbath ini juga sering dijadikan tempat bakti sosial bagi beberapa klub sepeda motor yakni Harley Davidson, Vespa dan pernah juga dijadikan sebagai tempat grasstrack.
Seiring berjalannya waktu, Swimbath ini dijadijan sebagai bumi perkemahan oleh Pramuka Kota Langsa dan diresmikan oleh Gubernur Aceh yang juga sebagai Kama Bida Gerakan Pramuka, Prof Dr Syamsuddin Mahmud pada 25 Agustus 1967.
Namun sejak konflik melanda Aceh, Swimbath terkena imbasnya lantaran masyarakat enggan berkunjung. Lokasi wisata tersebut menjadi sepi, sehingga ditutup.
Lalu, beberapa tahun pasca konflik kondisi Swimbath mulai ditata ulang dan beberapa kegiatan Pramuka Kota Langsa juga sudah kembali dilakukan di lokasi bersejarah ini.
“Kami berharap, Swimbath bisa kembali berjaya seperti sebelumnya sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat terutama untuk membantu perekonomian masyarakat,” harap Zulkifli yang juga mantan Geuchik Pondok Kemuning.[]
PEWARTA: DEDEK
EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS