LANGSA | ACEH INFO – Pogram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pemerintah memberikan jaminan kesehatan menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia agar rakyat Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.
Seperti yang dirasakan salah satu peserta JKN Edi Irawanto (56). Edi sapaan akrabnya merupakan seorang PNS yang bekerja di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Timur.
Edi, mengatakan pengalaman pribadinya saat mengakses layanan kesehatan dengan program JKN yang begitu luar biasa dan mudah.
“Awal mula saya mulai mengakses layanan kesehatan menggunakan program JKN dimulai pada akhir tahun lalu yang disebakan oleh penyakit kanker paru-paru,” sebut Edi, Senin, 18 Maret 2024.
Ia menceritakan, awalnya dirinya merasakan sakit perut dan batuk yang tidak sembuh-sembuh walaupun sudah minum obat. Selain itu, ia juga sering merasakan sesak nafas yang tidak beraturan. Sesak tersebut sering kali timbul pada jam 04.00 WIB hingga 06.00 WIB pai saja.
“Setelah empat hari merasakan sesak nafas, lama-kelamaan sesak nafasnya semakin sering. Badan saya juga sudah terasa lemas,” ungkap Edi.
Dengan kondisinya tersebut, Edi harus dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Kota Langsa. Hasil pemeriksaan dokter Rumah Sakit Umum Kota Langsa melalui rontgen paru-paru, ada sesuatu seperti bercak-bercak, karena sering sesak nafas maka dokter menyarankan untuk diambil dahak untuk dicek lebih lanjut.
Dokter paru juga menyarankan untuk di bronkoskopi untuk mengetahui kondisi saluran pernapasan dan paru-paru. Namun karena alat yang tidak memadai, maka ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik di Kota Medan.
“Hsil dari bronkoskopi, saya divonis mengidap penyakit kanker paru-paru,” kata Edi.
Edi medapatkan penanganan radiasi sebanyak 10 kali dan dilanjutkan dengan kemotrapi. Ia sudah melakukan kemotrapi sebanyak satu kali dan harus diulang setiap 21 hari sekali untuk membunuh sel kanker yang ada diparu-parunya.
“Dari penanganan hingga obat semuanya dijamin penuh oleh program JKN. Pengalaman saya dalam menggunakan program JKN ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Kehadiran program JKN, dapat mempermudah dan tidak ada dipungut biaya tambahan apapun, tinggal dipergunakan saja kapanpun dan dimanapun. Apalagi untuk berobatnya tidak perlu lagi membawa kartu KIS, sekarang cukup dengan KTP saja juga bisa dilayani.
Menurutnya, program JKN menjadi solusi yang mudah dan efektif sebagai penjamin pelayanan kesehatan rakyat Indonesia. Dalam menjalani setiap tahap pengobatan, tidak ada rasanya saya dipersulit oleh pihak rumah sakit, semua berjalan lancar dengan mengikuti semua prosedur yang diarahkan oleh petugas.
Edi marasakan bahwa program JKN memberikan perlindungan dan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Pengalaman dalam menggunakan BPJS Kesehatan menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas dapat terwujud dengan program JKN.
Ia berharap program yang akan memasuki satu dekade ini terus memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat dan pelayanan yang sudah baik semoga bisa semakin baik di masa depan.
“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat harus memiliki jaminan kesehatan demi kemudahannya mengakses fasilitas kesehatan kapan saja,” tandasnya.[]