ACEH UTARA | ACEH INFO – Sebanyak 150 unit rumah duafa tahun 2022 di Aceh Utara batal dibangun oleh lembaga Baitul Mal setempat, hal itu disebabkan karena waktu pengerjaan yang tidak mencukupi menjelang akhir tahun.

Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Utara, Rakhmad Setiadi mengatakan, berdasarkan regulasi dari pemerintah, maka Surat Perintah Membayar (SPM) paling lambat harus dikeluarkan tanggal 16 Desember 2022.

“Uang untuk pembangunan rumah senilai Rp 9 miliar dan total untuk 150 rumah, setiap masing-masing rumah dibangun dengan senilai 60 juta per unit dan dalam APBD Perubahan 2022, namun DIPA uang itu hingga kini belum selesai,” ujar Rakhmad Setiadi.

Rakhmad Setiadi menambahkan, dalam membangun rumah tersebut, maka membutuhkan waktu 75 hari kerja. Sehingga, diputuskan tidak membangun rumah tahun ini. Namun diteruskan pembangunannya tahun 2023 mendatang.

Rumah yang dibangun dengan luas 5 x 7 meter permanen dan masuk kategori RSS (Rumah Sehat Sederhana.

“Sehingga tahun 2023 mendatang kita bangun rumah ditambah dengan kuota tahun 2023. Jadi, tahun ini ada Rp 9 miliar diluncurkan ke tahun 2023, sedangkan kuota 2023 sebesar 10,2 miliar,” tuturnya.

EDITOR: M. AGAM KHALILULLAH