28.2 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

POPULER

50 Kasus Kekerasan Dialami Anak di Banda Aceh Tahun 2022, UNICEF Lakukan Ini

BANDA ACEH | ACEH INFO – Sebanyak 50 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Kota Banda Aceh pada tahun 2022 hingga Oktober ini. Sementara pada tahun 2021, terdapat 71 kasus kekerasan terhadap anak di ibu kota Aceh tersebut.

Data ini berasal dari catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh, yang diterima acehinfo.id, Jumat, 28 Oktober 2022.

Dari data tersebut, kasus kekerasan pada anak tertinggi merupakan kekerasan psikis atau emosional, yaitu anak mendapatkan cacian, tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua serta pengasuh.

Merujuk data tersebut, UNICEF bersama Pemerintah Kota Banda Aceh telah bekerjasama memperkuat pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).

Kerjasama program yang sudah diinisiasi sejak awal tahun 2022 ini berada di bawah koordinasi Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Banda Aceh. UNICEF juga mendukung penyediaan bantuan teknis dalam pengembangan prosedur standar operasional untuk layanan perlindungan anak terintegrasi, pelatihan manajemen kasus, pendataan kasus dan membangun mekanisme koordinasi antar penyedia layanan.

Dalam sambutannya saat menerima delegasi Kunjungan Pemantauan Program Terpadu Pemerintah Indonesia-UNICEF di Kantor Walikota Banda Aceh, Rabu, 26 Oktober 2022, Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq mengapresiasi kerjasama yang telah dibangun oleh UNICEF dan para mitra pembangunan untuk isu perlindungan anak di Kota Banda Aceh.

Bakri menilai perlindungan anak menjadi isu strategis yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Banda Aceh 2023-2026.

“Rencana Strategis terkait Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Daerah Kota Banda Aceh 2023-2026. Dalam pelaksanaannya nanti, kami juga akan berfokus pada program pengelolaan sistem data gender dan anak, program pemenuhan hak anak, serta program perlindungan khusus anak,” papar Bakri.

Jee Hyun Rah selaku Kepala Unit Nutrisi yang juga bertindak mewakili kepala perwakilan UNICEF di Indonesia, menyambut baik inisiatif yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh terkait dengan isu perlindungan anak. Dirinya juga mengapresiasi kepemimpinan, keseriusan dan komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mengawal isu ini.

Dalam sambutannya, Jee juga merekomendasikan kepada pemerintah Kota Banda Aceh untuk dapat mengalokasikan anggaran secara khusus yang dapat digunakan untuk mendukung perluasan kolaborasi serta inovasi dengan berbagai pihak.

“Kami juga merekomendasikan UPTD PPA untuk tidak hanya berfokus pada penanggulangan masalah kekerasan terhadap anak, tetapi juga pada layanan pencegahan,” kata Jee Hyun Rah.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI