BANDA ACEH I ACEH INFO – Ketua Dewan Pengurus Wilayah Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) Provinsi Aceh, Faisal Ridha, S.Ag.MM menyebutkan, pada 3 Januari 2021 BPS merilis Nilai Tukar Petani Nasional (NTP) pada periode Desember 2021 sebesar 108,34 atau naik 1,08 % dibandingkan NTP bulan lalu.
Secara nasional NTP periode Desember 2021 sebesar 108,34. “Alhamdulillah NTP petani secara nasional sudah berada pada posisi 8,34 digit di atas angka 100. Ini menunjukkan, secara nasional petani kita sudah mendapat untung. Lalu bagaimana dengan petani Aceh,” kata Faisal Ridha yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Nasional Gerbang Tani.
Dikatakan mantan aktivis Referendum Aceh ini, dirinya baru mendapatkan data BPS periode Desember 2021. Data ini menyebutkan, NTP Provinsi Aceh periode Desember 2021 sebesar 104,33.Â
“Jika bersandar pada data Desember NTP Aceh masih di bawah rata-rata nasional. Artinya, tingkat kesejahteraan petani Aceh masih rendah dibandingkan dengan tingkat rata-rata petani secara nasional,” terang Faisal Ridha.Â
Katanya, petani Aceh masih pada status NTP terendah di Sumatera Periode Desember 2021. Dimana Provinsi Riau mendapatkan NTP tertinggi pertama di Sumatera yaitu pada angka 152,18.Â
Jika dibandingkan dengan NTP Aceh yang baru mencapai 104,33. Pasti NTP Aceh masih sangat rendah dimana selisihnya sangat drastis mecapai 47,85 digit dengan NTP Riau. “Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan petani Aceh masih jauh dari harapan,” sebut Faisal.Â
Disisi lain kita juga mendapatkan informasi bahwa tahun 2021 diperkirakan produksi Gabah Kering Giling (GKG) menurun dari 1,79 juta ton pada tahun 2020 turun menjadi 1,68 juta ton pada tahun 2021, sedikit menurun dibandingkan dengan hasil produksi tahun 2020.Â
Namun angka ini, jika dikonversi menjadi beras masih pada angka 980rb ton. Kebutuhan konsumsi hanya berkisar 607 rb ton pertahun dengan asumsi kebutuhan konsumsi perkapita pertahun 114 kg x 5,33 jt. “Artinya Aceh masih surplus beras sekitar 372 ribu ton,” urai Faisal Ridha yang saat ini menjadi Tenaga Ahli Anggota Komisi V DPR RI.
Tambahnya, ada satu hal lagi yang harus dicermati oleh pemerintah terkait, Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP) Aceh period Desember 2021 pada angka 95,91, masih di bawah angka 100, artinya petani pangan Aceh masih rugi.Â
Padahal mereka telah melaksanakan tugas dengan baik dengan mampu memproduksi melebihi kebutuhan konsumsi 5,33 juta jiwa masyarakat Aceh, tapi mereka masih menderita kerugian, sesal Faisal yang juga pernah menjadi Tenaga Ahli Anggota Komisi IV DPR RI peride 2014 – 2019.   Â
“Ke depan semua pihak khususnya pemerintah harus melakukan langkah-strategi dan kongkrit guna mendorong peningkatan daya beli petani, nelayan dan petambak garam Aceh,” pinta Faisal.
Keberpihakan APBA harus diprioritaskan untuk program hilirisasi sektor pertanian dan perikanan. “Lembaga-lembaga pemerintah yang membidangi sektor ini khususnya harus berfokus pada petani untuk bekerja lebih keras, fokus dan dalam upaya peningkatan pendapatan, nelayan dan petambak garam Aceh,” pungkas Faisal Ridha.
PENULIS : FERIZAL HASANÂ