JAKARTA | ACEH INFO – Anggota DPD RI, Fachrul Razi meminta Pertamina untuk segera mengevaluasi sistem barcode dan mempermudah suplai BBM ke SPBU, agar masyarakat khususnya di Aceh tidak harus mengantre dan harus menggunakan barcode.

Kata Fachrul Razi, fenomena antrean BBM di Aceh seperti zaman Belanda, bahkan lebih parah.”Zaman Belanda saja tidak pernah Aceh itu antre minyak (BBM) dengan menggunakan kupon atau sejenisnya,” ucap Fachrul Razi, Kamis, 28 Desember 2023.

Menurutnya, di zaman Belanda orang Aceh yang merupakan penghasil minyak untuk mendapatkan BBM langsung datang ke SPBU tanpa harus antre. Tetapi zaman sekarang minyak sudah dibeli dengan biaya sendiri, kemudian antre pakai barcode.

Ketua Komite I DPD RI ini menyesalkan keadaan di Aceh yang merupakan daerah khusus, dan penghasil minyak mengapa harus mempertontonkan antrean minyak dan penggunaan barcode, tidak seperti propinsi lain nya.

“Provinsi lain, tidak ada beli bahan bakar kendaraan harus menggunakan barcode, hal ini sama saja mempersulit rakyat Aceh. Padahal masyarakat membeli BBM menggunakan uang sendiri bukan meminta, kenapa harus pakai barcode dan harus antre lagi,” tandas mantan aktivis BEM Universitas Indonesia.[]

Editor: Izal Syafrizal