28.3 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Baitul Mal Aceh Desain Panduan Pendampingan Pemberdayaan Mustahik

BANDA ACEH | ACEH INFO – Dalam rangka mendukung optimalisasi pendayagunaan zakat dan infak, Baitul Mal Aceh (BMA) merancang panduan pendampingan kegiatan pemberdayaan.

Ketersediaan panduan ini, diharapkan kegiatan-kegiatan pemberdayaan BMA dapat mendukung mustahik agar lebih sejahtera, mandiri, dan menjadi muzakki suatu hari nanti.

Penyusunan panduan pendampingan ini sudah dimulai sejak Januari 2023. Kegiatan ini diawali dengan berbagi (sharing) pengalaman dan konsep pendampingan oleh pegiat filantropi Islam yang sudah berpengalaman di bidang pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan penyusunan draft panduan oleh personil BMA yang terdiri atas tenaga profesional dan anggota badan. Penyusunan draft roadmap ini dilakukan menggunakan metode diskusi, kajian pustaka, dan focus group discussion (FGD) yang melibatkan beberapa unsur dari lembaga dan organisasi pemerintahan dan nonpemerintah yang sudah ahli di bidangnya.

“Tahapan pembuatan panduan pendampingan ini sudah pada tahap finalisasi, dan insyaallah diperkirakan dalam bulan September ini bisa selesai,” ungkap anggota Badan Baitul Mal Aceh, Mukhlis Sya’ya, Kamis, 14 September 2023.

Ia menambahkan, proses ini juga tidak terlepas dari dukungan Yayasan Aceh Hijau (YAH). Sejak awal Yayasan Aceh Hijau telah memberikan perhatian kepada Baitul Mal Aceh.

“BMA mengucapkan terima kasih kepada Pak Ibnu Mundzir selaku pengurus YAH yang telah memfasilitasi penyusunan panduan pendampingan ini dengan sepenuh hati dan sukarela. Kita berharap panduan ini bisa mulai digunakan tahun depan, untuk memaksimalkan manfaat dari penyaluran zakat untuk mengentaskan kemiskinan,” tambahnya.

Ibnu Mundzir sendiri mengaku senang bisa bersama-sama BMA mendesain panduan pendampingan mustahik.

“Saya sangat bahagia bisa terlibat dalam penyusunan panduan pendampingan kegiatan pemberdayaan mustahik BMA. Jika kegiatan pemberdayaan ini nanti dapat dijalankan dengan baik, maka BMA memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ribuan mustahik di Aceh,” ungkapnya.

Ibnu Mundzir menilai, BMA memiliki peran yang unik. Hampir semua kegiatan yang ada di instansi lain mampu dilakukan Baitul Mal Aceh secara terintegrasi, mulai dari pelatihan ketrampilan, pemberian alat kerja, hingga pemberian modal usaha.

“BMA memberi dukungan dari janin dalam kandungan hingga warga lanjut usia, dari dukungan pencegahan stunting untuk 1.000 hari pertama kehidupan, beasiswa pendidikan bagi anak-anak, pemberdayaan ekonomi keluarga hingga santunan fakir uzur,” ungkapnya.

Selain itu, BMA mampu menjangkau layanan yang begitu luas. BMA juga memberikan perhatian kepada perempuan korban kekerasan serta orang dengan gangguan jiwa yang telah sembuh secara klinis serta mendapat prioritas dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi. Ini hal yang sangat progresif dan perlu diapresiasi.

Ia berharap dengan panduan pendampingan ini, sisi aspek pendampingan ruhiyah yang menjadi keunikan BMA juga mendapat perhatian khusus. Proses pemberdayaan ekonomi ini akan lebih maksimal dengan menyentuh sisi spiritual.

“Panduan ini diharapkan bisa mendukung mustahik untuk berdaya secara komprehensif dalam aspek ruhiyah, ekonomi, pendidikan, dan sosial,” tandasnya.[]

Editor: Izal Syafrizal

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS