LHOKSUKON | ACEH INFO – Banjir yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara semakin meluas.
Hal ini diketahui berdasarkan informasi dari Bagian Humas Setdakab Aceh Utara yang diterima Acehinfo.id, Rabu (16/2/2022) malam.
Kabag Humas Setdakab Aceh Utara Hamdani S.Ag M.Sos menyebutkan, jumlah desa yang mengalami banjir di Matangkuli terus bertambah.
Adapun desa tersebut yaitu, Gampong Hagu, Alue Tho, Ceubrek Pirak, Alue Euntok, Tumpak Barat, Leubok Pirak, Pante Pirak, Meunye Pirak, Siren, Tanjong Haji Muda, Lawang, dan Gampong Meuria.
Sedangkan jumlah keluarga yang rumahnya terendam banjir ditemukan 815 KK (Kepala Keluarga) atau 3.059 jiwa dari 12 desa. “Sebagian warga dari 12 gampong ada yang mengungsi ke meunasah,” ujar Kabag Humas Hamdani.
Debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Pirak terus meningkat, ketinggian air naik hampir mencapai tanggul sungai. Ketinggian air dibeberapa ruas jalan mencapai ketinggian setengah meter.
“Kami mengimbau masyarakat Aceh Utara yang berada di kawasan rawan banjir agar waspada dan menjaga anak-anak agar tidak mengizinkan mandi di sungai untuk sementara waktu karena rawan terseret arus,” pinta Hamdani.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, sudah menurunkan tim ke lokasi banjir untuk membantu warga yang mengungsi serta terus menghindari perkembangan debit air sungai.
“Kita sudah berkoordinasi dengan dinas terkait, tim dari BPBD sudah turun, dan besok pagi akan diantarkan bantuan masa panik ke lokasi banjir,” pungkasnya.
Matangkuli adalah sebuah kecamatan yang berjarak sekitar 9 kilometer dari Kota Lhoksukon, Ibukota Kabupaten Aceh Utara.
Kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 49 ini sering dilanda banjir jika terjadi hujan deras dan “kiriman” dari kabupaten tetangga Bener Meriah.
Di Kecamatan ini pula terdapat Cagar Budaya Rumah Adat Pahlawan Nasional Cut Meutia tepatnya di Gampong Mesjid Pirak.
PENULIS : AMRIZAL ABE
EDITOR : FERIZAL HASAN
