JAKARTA|ACEHINFO-Polda Metro Jaya telah menetapkan seorang content creator bernama Dea yang diduga memproduksi dan menyebarkan konten pornografi di situs dan aplikasi Onlyfans.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliyansah Lubis mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka. Saat ini polisi tengah mengambangkan kasus Dea Onlyfans. Penyidik telah kantongi sejumlah nama di kasus itu.
“Kita sudah mengantongi nama nama yang mungkin akan terlibat dalam kasus perkara dea ini,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (27/3).
Banyak yang bertanya-tanya berapa keuntungan mahasiswa asal Semarang itu dengan memproduksi dan menyebarkan video serta foto syurnya. Auliyansah Lubis menyebut, polisi masih menggalinya.
“Masih kita lakukan penyelidikan. Nanti kita akan sampaikan,” sebutnya.
Dea tidak ditahan atas jaminan keluarga dan pengacara. Alasannya Dea masih harus melanjutkan dan menyelesaikan kuliahnya selama proses penyidikan ini.
Aplikasi dewasa OnlyFans yang digunakan Dea untuk menyebar konten-kontennya, belakangan menjadi perbincangan hangat setelah banyak ditemukan konten berbau pornografi. Aplikasi ini mendapat perhatian setelah para pekerja seks mulai menggunakan situs ini selama pembatasan pandemi Covid-19, pada awal 2020.
Untuk mendapatkan akses ke konten, pengguna harus membayar biaya berlangganan bulanan yang berkisar antara US$4,99 hingga US$49,99, atau sekitar Rp71 ribu sampai Rp717 ribuan (kurs Rp14.343).
Dari situlah para kreator dipertemukan dengan pengguna yang rela mebayar untuk menonton siaran langsung maupun konten eksklusif mereka. Hingga kini polisi masih mendalami, berapa keuntungan Dea dari jual video dan foto ‘buka-bukaanya’ di aplikasi dan situs tersebut. []
