MANADO I ACEH INFO – Hujan deras yang terjadi di wilayah timur Indonesia, menyebabkan jebolnya tanggul Sungai Motongkad, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara.
Sehingga mengakibatkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Motongkad. Akibatnya, warga Desa Motongkad Utara, Kecamatan Motongkad, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara, harus berbuka puasa dalam banjir pada hari pertama Ramadhan 1443 H, Minggu (3/4/2022).
Banjir yang melanda kawasan tersebut, selain merendam rumah warga, juga menutupi badan jalan hingga membuat kendaraan dari arah Kotamobagu dan Tutuyan tidak bisa lewat.
Menurut keterangan Darman Mamonto (31), warga Molobog, Kecamatan Motongkad mengatakan, ketinggian air sampai batas pusar orang dewasa.
“Saya baru dari Tutuyan dan tidak bisa lewat. Tidak ada kendaraan yang bisa lewat,” terang Darman Mamonto kepada Tribunmanado.com
Penyebab banjir diduga karena jebolnya tanggul yang ada di Sungai Motongkad. Derasnya arus bahkan membuat satu unit rumah milik warga ikut terseret hingga ke jalan raya. “Ada rumah yang terseret banjir, sampai ke jalan,” ujar Darman.
Banjir berlangsung dari pukul 16.00 WITA dan air nampak belum surat hingga saat malam hari. “Air belum surut. Jalan belum bisa dilewati,” kata dia.
Tentang Boltim
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (disingkat Boltim) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara.
Kabupaten Boltim beribukota Tutuyan. Jarak Kota Tutuyan ke Manado, Ibukota Provinsi Sulut 124,2 km lewat Jl Ratahan – Kotamobagu atau bisa ditempuh 3 jam 22 menit.
Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow.
Peresmian dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto di Manado pada hari Selasa, 30 September 2008.
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur terdiri dari 7 kecamatan dan 81 desa, dengan luas wilayah 910,18 km².
Saat ini Kabupaten Boltim dipimpin Bupati Sam Sachrul Mamonto dan Wakil Bupati Oskar Manoppo. (*)
Sumber: Tribun Manado | Penulis: Rizali Posumah
