28.7 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

POPULER

Cegah Kecanduan Internet dan Ganguang Jiwa Pada Remaja

Penanganan kecanduan internet butuh kolaborasi professional di bidang kesehatan jiwa dengan keluarga. Terapi yang diberikan bias berupa konseling, psikoterapi, dan pada kasus-kasus gejala gangguan jiwa yang berat bisa juga diberikan obat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Aceh dalam tahun 2021 menangani 13.697 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Dari jumlah tersebut hanya 5.102 ODGJ yang minum obat sesuai standar. Banyaknya ODGJ sebagiannya dipengaruhi oleh kecanduan Narkoba serta kecanduan internet.

Kepala Bidang Pengendali dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr Iman Nurrahman, menjelaskan, konsekuensi negatif kecanduan internet dapat menyebabkan terjadinya perubahan mood/emosi termasuk iritabilitas, kemarahan dan kebosanan. Selain itu juga dapat menyebabkan gangguan pola tidur dan kualitas tidur yang buruk, depresi dan cemas.

Masalah lainnya yang timbul bisa berupa kondisi fisik yang menyebabkan buruknya kondisi kesehatan secara umum akibat gizi buruk dan konsumsi caffeine yang berlebihan, kehilangan teman di dunia nyata, konflik dengan anggota keluarga, seperti perpisahan dan perceraian, serta rusaknya produktifitas dan kehilangan pekerjaan yang dapat mengakibatkan masalah finansial.

Tapi tidak semua orang yang memakai internet atau bermain game online menjadi kecanduan. Ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang menjadi lebih rentan mengalami kecanduan internet atau game. Faktor-faktor tersebut terbagi menjadi faktor internal dan eksternal.

Faktor internal meliputi komorbiditas atau gangguan jiwa lain yang menyertai (depresi, cemas, capaian akademik yang rendah, dan rendahnya minat terhadap hal lain. Usia remaja lebih rentan menjadi pecandu game, kekurangan dalam regulasi emosi dan membuat keputusan , citra diri yang rendah dan tidak percaya diri. Sedangkan faktor eksternal bisa seperti: pengaruh teman sebaya, lingkungan saat bermain game, pengaruh keluarga, dan trauma.

“Adiksi internet pada anak dan remaja itu sama berbahayanya dengan kcanduan narkoba. Menggunakan internet berlebihan adalah mengganggu kehidupan keluarga, pekerjaan, pendidikan, tidur, hobi, serta hubungan sosial,” jelasnya.

Karena itu dr Iman Nurrahman,mengimbau agar orang tua senantiasa mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan internet, sehingga penggunaan tekbologi informasi bisa diarahkan ke hal-hal yang baik dan produktif. Perkembangan zaman telah menyebabkan teknologi informasi, khususnya internet, yang ada saat ini telah mengubah cara orang untuk bersosialisasi, belajar, bekerja, belanja, mencari pekerjaan, dan memanfaatkan waktu luangnya.

Internet mempunyai dampak dalam kehidupan kita baik itu dampak positif maupun negatif. Dampak positif Internet di antaranya membantu anak belajar mengeksplorasi, melatih kognitif, meredakan ketegangan atau memberi hiburan, dan. berafiliasi dengan teman sebaya. Sedangkan dampak negatif yang dapat terjadi ketika meningkatnya waktu menggunakan internet dan game oleh anak dan remaja dapat meningkatkan kemungkinan menjadi suatu gangguan pada sebagian orang.

“Remaja lebih rentan mengalami kecanduan internet karena remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan perilaku masih dalam proses perkembangan. Sehingga beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 31,4% remaja mengalami kecanduan internet,” ungkapnya.

Masih menurut dr Iman Nurrahman, jenis-jenis kecanduan internet yang dapat dialami dapat berupa media sosial, cybersex dan cyberporn, online shop, judi, serta games online. Kecanduan internet ditandai dengan penggunaan internet berlebihan akibat kurangnya kemampuan dalam pengendalian diri, dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya bolos kelas, penurunan prestasi sekolah dan berkurangnya jam tidur.

Selain itu tambah dr Iman Nurrahman, untuk pencegahan beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu: membatasi penggunaan gadget atau internet atau game untuk anak yaitu tidak lebih dari 2 jam, mendorong anak menggunakan internet untuk hal yang produktif, mendorong anak untuk melakukan kegiatan lain khususnya kegiatan fisik dan aktifitas lain diluar rumah, mengurangi akses terhadap internet dengan tidak menggunakan gadget menjelang.

“Orang tua juga bisa menggunakan teknologi dalam memantau penggunaan gadget atau internet misalnya dengan mengaktifkan fitur parental lock. Kecanduan internet tentu dapat mengganggu keseharian siapa pun. Jangan ragu untuk menemui ahlinya agar dapat segera ditangani dan sebelum berdampak lebih parah,” pungkasnya.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI