BANDA ACEH | ACEH INFO – Aksi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat (SMUR) di kantor Gubernur Aceh berakhir ricuh, Kamis, 14 April 2022. Dua demonstran sempat ditangkap, tetapi kemudian dilepaskan.

Massa mahasiswa sempat saling mendorong dengan petugas keamanan. Informasi yang diterima menyebutkan, bentrokan terjadi lantaran petugas keamanan terkena semprotan cat saat mengamankan demonstrasi.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa sebelumnya sempat mencoret-coret lantai dan membakar ban di halaman kantor Gubernur Aceh. Aksi vandalisme ini sempat dihalau oleh petugas yang kemudian memancing bentrokan.

Aksi ini dimulai sejak pukul 14.00 WIB dan baru berakhir pukul 18.00 WIB. Dalam aksinya, massa menuntut Gubernur Aceh Nova Iriansyah mau menandatangani tuntutan mahasiswa. Namun, yang bersangkutan justru tidak berada di lokasi.

Unjuk rasa yang merupakan lanjutan aksi sejak Selasa, 12 April 2022 tersebut menyorot beberapa poin, termasuk tentang penetapan wilayah Hak Guna Usaha (HGU) antar PT Setia Agung dengan Gampong Batee VIII, Kecamatan Simpang Keramat, Aceh Utara.

Dalam tuntutannya, massa juga meminta Badan Pertanahan Nasional untuk melakukan pengukuran atas HGU tersebut. Selain itu, dalam aksi itu massa juga meminta pemerintah Aceh untuk mengevaluasi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) serta mengaudit data tiap tahunnya.

Selanjutnya, massa juga menuntut Pusat untuk mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 tahun 2015 tentang kewenangan Pemerintah yang bersifat nasional di Aceh, karena melemahkan UUPA. Penerapan PP Nomor 3 tahun 2015 juga dinilai bentuk pengkhianatan Jakarta terhadap MoU Helsinki.

Selain itu, massa juga menyorot permasalahan kenaikan harga barang, kelangkaan minyak dan BBM yang juga menjadi isu nasional saat ini.[]

LAPORAN: SRI RISKY