LANGSA | ACEH INFO – Diduga lakukan pelecehan seksual terhadap santriwatinya, salah seorang pimpinan dayah di Kota Langsa dilaporkan ke Polisi.
Laporan polisi itu bernomor : STTLP/186/X/2023/SPKT/POLRES LANGSA/POLDA ACEH tanggal 10 Oktober 2023 pukul 14.00 WIB dan Laporan nomor : STTLP/187/X/2023/SPKT/POLRES LANGSA/POLDA ACEH tanggal 10 Oktober 2023 pukul 14.00 WIB.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk KB) Kota Langsa, Amrawati, didampingi oleh Kepala UPTD PPA Kota Langsa, Putri Nahrisah, membenarkan adanya dugaan kasus tersebut.
Ia menyebutkan, korban berinisial W (20) dan seorangnya lagi masih di bawah umur. Sedangkan, pelaku yang merupakan pimpinan dayah berinisial MR (38).
Amrawati mengatakan, dugaan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap korban di bawah umur terjadi sejak tahun 2021. Dimana, saat itu korban berusia 15 tahun dan sekarang sudah berjalan 18 tahun.
“Perbuatan itu sudah dilakukan berkali-kali terhadap korban yang berusia di bawah umur dan dilakukan dilingkungan dayah. Pelaku juga mengancam korban jika tidak mengikuti kemauannya,” ujar Amrawati, kepada wartawan, Sabtu, 15 Oktober 2023.
Sementara, untuk korban W diiming-imingkan akan dinikahi oleh pelaku. Dan, perbuatan bejat itu telah dilakukan sebanyak empat kali dalam kurun waktu Agustus sampai September 2023.
Lanjut Amrawati, kedua korban sudah melapor ke DP3A DALDUK KB Kota Langsa. Dan, sudah didampingi membuat laporan ke pihak Kepolisian.
Amrawati, menegaskan peristiwa ini yang berbuat oknum, jadi jangan menyalahkan pesantren ataupun dayahnya. Jadi pesantren atau dayah tetap menjadi tempat belajar bagi generasi selanjutnya.
“Intinya dalam kejadian ini kita tidak boleh saling menyalahkan, dan pihak keluarga harus tetap mengawasi anak-anaknya,” tandasnya.[]
