LANGSA | ACEH INFO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Langsa telah mengimbau kepada seluruh rumah sakit, fasilitas kesehatan (Faskes) untuk menghentikan sementara pemberian obat cair atau sirup.
Larangan pemberian obat sirup untuk semua penyakit itu berdasarkan hasil zoom meeting dengan Kementerian Kesehatan RI dan BPOM, pada Rabu, 19 Oktober 2022 sore.
“Dalam zoom meeting itu Dinas Kesehatan Kota Langsa sebagai peserta,” sebut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Langsa, Betti Muharni, SKM, MKM, kepada acehinfo.id, Kamis, 20 Oktober 2022.
Ia menjelaskan, bahwa awalnya yang dilarang pemberian obat paracetamol sirup, tetapi dalam zoom meeting itu hal itu direvisi. Karena, kasus gagal ginjal akut pada anak saat ini diduga bukan dari paracetamolny tapi diduga dari campuran bahan pembuat sirupnya dan ini masih dalam tahap penelitian.
Penyebab penyakit ini masih misterius dan kini sedang dilakukan ivestigasi serta pendataan apabila ada pasien-pasien dengan gejala demam, kejang, sesak nafas di rumah sakit, fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan terhadap anak yang berumur 0 hingga 18 tahun.
Lanjut Betti, hasil kesimpulan zoom pihak Kemenkes RI meminta untuk sementara waktu jangan diberikan dahulu obat-obat yang berbentuk sirup.
“Hasil zoom itu telah kita beritahukan via telepon dan WhatsApp kepada dokter spesialis anak, rumah sakit, faskes dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Langsa, bahwa penggunaan obat berbentuk sirup diberhentikan sementara waktu,” terang Betti.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Langsa, hari ini (Kamis) siang, telah menerima Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor: SR.01.05/II/3461/2022, Hal Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal pada Anak.
Sementara itu, sejak ditetapkannya Kejadian Luar Biasa (KLB) atas penyakit itu, sampai saat ini di Kota Langsa belum ditemukannya penyakit gagal ginjal akut pada anak.
“Tim kami telah melakukan pendataan dan belum ditemuka. Mudah-mudahan Kota Langsa terbebas dari penyakit itu,” pungkas Betti.[]
