26.7 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Ekonomi Aceh Triwulan III 2023 Hanya Tumbuh 3,75 Persen

BANDA ACEH | ACEH INFO – Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III tahun 2023 hanya sebesar 3,75 % (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,37% (yoy) atau turun 0,61%.

Hal itu terungkap dalam Laporan Keuangan Provinsi Aceh November 2023 yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada 6 Desember 2023. Kepala Perwakilan BI Aceh Roni Widijarto P dalam laporan itu menjelaskan, perlambatan tersebut disebabkan oleh rendahnya aktivitas pertambangan dan industri pengolahan serta melambatnya perkembangan ekspor di Provinsi Aceh.

Menurutnya, ekonomi Aceh masih di topang oleh peningkatan konsumsi pemerintah, Pembentukan  Modal Tetap Bruto (PMTB), dan konsumsi rumah tangga pada sisi permintaan. Sementara pada sisi lapangan usaha, pertumbuhan ditopang oleh peningkatan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dan lapangan usaha perdagangan.

Baca Juga: Pemerintah Pusat Diminta Cari Solusi Kongkrit Soal Rohingya di Aceh

Sementara itu, kinerja ekonomi Aceh tetap kuat ditopang oleh konsumsi pemerintah, meskipun lebih rendah pada periode laporan. Hal tersebut tercermin dari melambatnya persentase Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Realisasi Belanja Negara (APBN). Realisasi Belanja Pemerintah Pusat hingga triwulan III 2023 mencapai 78,82% dari total pagu belanja (Rp47,58 triliun) atau sebesar Rp37,50 triliun. ​

Pada triwulan III 2023, laju Inflasi Gabungan Kota IHK di Provinsi Aceh tercatat lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya, seiring dengan deflasi pada beberapa komoditas pangan dan upaya pengendalian inflasi yang gencar dilakukan di Provinsi Aceh.

Bank Indonesia menilai, stabilitas sistem keuangan Provinsi Aceh pada triwulan III 2023 tetap terjaga. Hal ini tercermin dengan peningkatan pembiayaan berdasarkan lokasi bank maupun lokasi proyek. Berdasarkan lokasi bank, penyaluran pembiayaan mengalami peningkatan sebesar 12,01% (yoy).

Baca Juga: Irmawan dan Masyarakat Gayo Lues Peringati Maulid di Banda Aceh

Penyaluran pembiayaan berdasarkan lokasi proyek meningkat sebesar 2,91% (yoy). Sementara itu, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 0,41% (yoy). Pembiayaan Financing to Deposit Ratio (FDR) berdasarkan lokasi bank adalah 94,02%. FDR berdasarkan berdasarkan lokasi proyek adalah sebesar 126,02%.

“Selama triwulan III 2023, perkembangan sistem pembayaran secara konsisten berjalan lancar dalam menopang pemulihan perekonomian Provinsi Aceh. Sistem pembayaran tunai berjalan sesuai dengan pola historisnya di mana terjadi net inflow pada triwulan laporan. Sistem pembayaran non tunai nilai besar mengalami pertumbuhan. Di sisi lain, penggunaan kartu kredit, uang elektronik dan QRIS terus menunjukkan tren pertumbuhan positif,” jelasnya.

Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini sejalan dengan tingkat kemiskinan yang menunjukkan penurunan persentase. Namun demikian, dibandingkan dengan seluruh provinsi di Sumatera, penganguran di Aceh justru masih berada di urutan kedua, sedangkan kemiskinan masih berada pada peringkat pertama.

Baca Juga: Ratusan Guru Ngaji di Bireuen Dilatih Tahsin Bersanad

Meski demikian, Bank Indonesia memperkirakan kinerja perekonomian Aceh pada tahun 2023 tumbuh 4,03%-4,53% (yoy) atau berpotensi lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya (4,21%, yoy). Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kinerja konsumsi pemerintah yang diprakirakan terakselerasi seiring dengan pertumbuhan yang rendah pada periode sebelumnya. Laju inflasi tahun 2023 diprakirakan berada di dalam batas bawah sasaran inflasi nasional sebesar 3±1%, seiring dengan potensi perlambatan inflasi pada bahan-bahan makanan.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS