BANDA ACEH | ACEH INFO – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Aceh (PA) mengganti Saiful Bahri alias Pon Yahya sebagai Ketua DPR Aceh.
Pon Yahya digantikan oleh Zulfadhli. Pergantian itu sesuai dengan surat usulan pergantian dengan nomor 082/DPP/A/PA/IX/2023, yang diantar oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP PA, Faisal Saifuddin, ke DPRA, Senin, 25 September 2023.
Surat usulan dari DPP PA untuk menggantikan tampuk pimpinan DPRA itu ditandatangani oleh Ketua DPP PA Muzakir Manaf (Mualem), Sekjen, Kamaruddin Abubkar (Abu Razak), dan Ketua Majeulih Tuha Peut PA, Teungku Malik Mahmud.
Juru Bicara Partai Aceh, Nurzahri, mengatakan, pergantian itu dalam rangka penyegaran kepemimpinan DPRA utk kedua kalinya.
Muzakir Manaf atau Mualem selaku pimpinan Partai Aceh selalu melakukan proses evaluasi terhadap kinerja anggota DPRA dari Partai Aceh, dan apabila dirasa ada permasalahan atau kurang efektifnya peran seseorang anggota DPRA maka proses rotasi adalah pilihan terbaik yang harus dilakukan.
“Pilihan rotasi atau pergantian terhadap Ketua DPRA kali ini jatuh kepada Zulfadli atau lebih dikenal dengan sebutan Abang Samalanga,” sebut Nurzahri, kepada acehinfo.id.
Lanjutnya, Zulfadhli adalah sosok yang sudah dikenal oleh kalangan luas sebagai salah satu Anggota DPRA yang keras dalam memperjuangkan permasalahan rakyat. Beliau juga merupakan salah satu kandidat dari lima orang kandidat pilihan Tim 9 Partai Aceh periode sebelumnya ketika proses rotasi terhadap Dahlan Jamaludi.
“Pada prinsipnya proses pergantian DPRA kali ini juga merupakan proses biasa yang dilakukan oleh Partai Aceh untuk efektivitas kinerja DPRA,” ujar Nurzahri.
Kata Nurzahri, pimpinan Partai Aceh berharap agar seluruh anggota DPRA tetap fokus bekerja pada bidangnya masing-masing dan tidak terjebak dalam intrik-intrik pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, serta kepada seluruh kader PA untuk tetap tenang dan fokus pada kerja-kerja pemenangan Partai Aceh.
“Kepada masyarakat Aceh, kami juga berharap bahwa proses pergatian ini bisa memberikan keyakinan bahwa pimpinan dan pengurus Partai Aceh tetap komit terhadap perjuangan Aceh baik dari sisi kekhususan dan keistimewaan Aceh, sesuai MoU Helsinki dan UUPA maupun dari sisi kesejahteraan rakyat disemua sektor,” pungkasnya.[]