28.5 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Idulfitri Muhammadiyah dan Pemerintah Kemungkinan Serentak

JAKARTA|ACEHINFO-Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal 1443 Hijriah berdasarkan hasil hisab dan rukyah organisasi Muhammadiyah dan pemerintah kemungkinan akan sama, yakni jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi yakin, tahun ini Muhammadiyah dan pemerintah akan menetapkan hari lebaran di hari yang sama.

“Iya, Insya Allah mudah-mudahan lebaran ini bisa bersama-sama. Mudah-mudahan untuk lebaran ini kita bisa bersama-sama umat Islam,” kata Zainut di Kantor Kemenag RI, Jakarta Pusat, Senin (25/4).

Sebelumnya, pemerintah dan Muhammadiyah sempat berbeda memutuskan awal puasa atau 1 Ramadan 1443 H. Pemerintah memutuskan awal puasa jatuh pada tanggal 3 April 2022. Di sisi lain Muhammadiyah memulai puasa sehari lebih cepat pada 2 April.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Hari Raya Idulfitri 2022 jatuh pada 2 Mei.

Zainut menilai kemungkinan itu bisa terjadi mengingat ketinggian hilal saat sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1443 H atau pada 1 Mei 2022 mendatang sudah di atas 3 derajat.

Ketinggian hilal itu, kata dia, sudah sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Mabims) di atas 3 derajat dalam menentukan awal bulan Hijriah.

Diketahui, kriteria baru MABIMS dijelaskan imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni tinggi hilal 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

“Kalau melihat ukuran dari hilal, posisi hilal sidah di atas 3 derajat memungkinkan bisa di rukyat,” kata dia.

mengenai kelompok Islam lain yang berbeda dalam menetapkan 1 Syawal 1443 H, Zainut mengatakan Kemenag selama ini sudah memberikan panduan. Kemenag ingin semuanya dilakukan sesuai kaidah.

“Kita lakukan pendekatan dakwah dengan baik. Untuk mereka bisa memiliki pedoman perhitungan baik awal Ramadan maupun awal Syawal, memastikan semuanya itu harus sesuai kaidah fiqh,” kata ujarnya.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS