BANDA ACEH | ACEH INFO – Ketua Umum PB Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop menyerukan agar himpunan tersebut dapat menjaga harmonisasi dengan ormas-ormas lain yang ada di Aceh. Dia juga mengajak para pengurus HUDA untuk menjaga organisasi yang harmonis di internal dan eksternal karena himpunan tersebut terdiri dari berbagai elemen masyarakat dari berbagai latar belakang.
Pernyataan tersebut disampaikan Tu Sop dalam rapat koordinasi HUDA yang berlangsung di Hotel Grand Syariah Banda Aceh. Kegiatan yang diharidir oleh 75 ulama dan perwakilan HUDA se-Aceh tersebut berlangsung pada 16-18 Maret 2022.
Dalam sambutannya, Tu Sop juga berharap HUDA dapat menjadi organisasi yang bermanfaat untuk diri sendiri dan juga untuk ummat.
“Terlebih organisasi ini dibentuk dengan harapan dan tujuan yang baik karena misi organisasi HUDA adalah misi Islam dan Syariah,” ujar Tu Sop.
Tu Sop juga mengajak anggota HUDA untuk saling memperkuat dengan tujuan memperbaiki kehidupan sosial masyarakat agar lebih baik di masa mendatang. HUDA menurut Tu Sop, harus menjadi organisasi yang bermanfaat bagi orang banyak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri, SAg., MH, mengatakan tujuan dari pelaksanaan Rakor HUDA adalah untuk menjalin silaturahmi dan ukhuwah sesama ulama dayah Aceh. Rakor itu juga bertujuan untuk menyamakan persepsi demi menjaga harmonisasi dalam komunitas dayah Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Zahrol berharap agar peserta Rakor HUDA dapat membahas isu-isu kekinian yang akhir-akhir ini melanda dayah. “Seperti kita lihat selama ini, jika ada sedikit saja kesalahan kita, maka pihak yang tidak bertanggung jawab membesar-besarkan dan terkesan memojokkan dayah,” katanya.
“Untuk itu, ke depan kita perlu langkah-langkah antisipasi dan solusi agar hal ini tidak terjadi lagi di dayah yang kita jaga dan kita banggakan ini,” lanjut Zahrol.
Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Bukhari, yang hadir mewakili Gubernur Aceh mengatakan, HUDA telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan Aceh. Selain itu, menurutnya, HUDA juga telah berupaya maksimal membangun kerjasama dengan umara sebagai mitra kritis untuk mengawal setiap kebijakan pemerintah.
Sebagian kecil wujud kemitraan tersebut menurutnya dapat dilihat dari dominasi keanggotaan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) yang berasal dari lingkungan dayah.
Dia mengatakan pertemuan berbentuk Rakor HUDA tersebut sangat bermakna karena ulama sangat berperan di tengah masyarakat. Menurutnya banyak persoalan umat yang diselesaikan oleh para ulama.
“Ulama Dayah selalu memberikan kontribusinya bagi bangsa ini,” kata Bukhari.
Selama ini, kata Bukhari, ulama dayah juga menyebarkan ilmu dengan berdakwah dan mengajar di dayah serta balai pengajian. Tidak sedikit pula karya buku dan kitab-kitab yang telah dihasilkan oleh ulama dayah.
“Artinya dengan pengajaran ini, ulama telah berkiprah menyebarkan dakwah dan pendidikan Islam bagi rakyat Aceh,” kata Bukhari.
Dia mengatakan membangun Aceh yang bermartabat bukan hanya tanggung jawab pemerintah Aceh semata. Namun juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
“Maka saya mengajak HUDA untuk mengambil peran dan berkiprah secara maksimal, terutama untuk kemajuan pembangunan Aceh di segala bidang,” katanya.[]