JAKARTA|ACEHINFO-Setelah menjadi sorotan publik, sejumlah anggota DPR mulai menyuarakan agar pengantian gorden rumah dinas mereka senilai 48,7 miliar dibatalkan. Ini untuk menghormati masyarakat yang kini terlilit masalah karena pandemi dan naiknya harga sejumlah kebutuhan.
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso menyarankan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI mengkaji ulang pengadaan gorden untuk rumah dinas anggota DPR itu.
“Kami akan meminta Sekretariat Jenderal DPR RI untuk meninjau kembali pagu anggaran tersebut. Saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19 dan kelangkaan minyak goreng, jadi harus lebih menghemat anggaran. Kita harus punya sense of crisis,” kata Agung dalam keterangannya, Rabu (30/3).
Menurutnya sebaiknya Sekjen DPR mencari waktu lain yang tepat, untuk menganggarkan pembelian gorden baru baru rumah dinas DPR, yang kabarnya sudah tidak pernah diganti selama 13 tahun itu.
“Saya rasa, eksekusi pengadaan gorden ini harus menunggu waktu yang tepat untuk direalisasikan. Semua harus lebih transparan terkait hal ini, termasuk pengawasan oleh pihak terkait,” ujarnya.
Sebelumnya Sekjen DPR Indra Iskandar mengaku tak tega mengambarkan kondisi gorden rumah dinas anggota dewan itu, yang menurutnya bahkan mirip kain pel.
“karena memang sudah lapuk, karena sudah tak memadai. Saya nggak tega menyampaikan, itu seperti sudah 13 tahun, seperti kain pel,” kata pria yang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat PJ Gubernur Aceh itu.
Menurut Indra banyak gorden rumah dinas yang lebih banyak ditempati para staf ahli dan keluarga anggota DPR itu bahkan sudah hilang.
“Jadi sebagian gorden sana sudah hilang dan nggak bisa dilacak karena kondisinya sudah sangat parah, ada yang robek, dan karena untuk gorden tertentu untuk udara lembap nggak tahan dan dibuang,” ujarnya.[]
