28.5 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Kenali ‘Toxic Friendship’ Jangan Sampai Dirimu Terjebak dan Berakhir Sengsara

Oleh: Faiza Syawalika Abna

Lingkungan baru, teman baru, dan suasana baru merupakan hal yang wajar dan pasti terjadi. Sederhananya adalah ketika kita berjumpa dengan seseorang yang baru kita kenal, maka akan timbul rasa saling menghormati,mendukung, dan penuh akan kasih sayang.

Tetapi, hati-hati, jangan sampai terjebak pada pertemanan yang tidak sehat, karena bisa berdampak pada psikologis seseorang.

Mahasiswi Psikologi, UIN Ar-Raniry, Faiza Syawalika Abna atau Ais menyetujui pernyataan bahwa lingkungan yang buruk akan berdampak ke psikologis yang buruk.

Mungkin beberapa orang masih belum paham apa sih Toxic Friendship.
Toxic Friendship ialah suatu hubungan pertemanan dimana seseorang merasa dirugikan di beberapa aspek hidup, seperti iri dan dengki, memanfaatkan, merendahkan, cemburu berlebihan bahkan manipulatif.

Menurut Ais, pertemanan yang toxic ialah racun yang dapat merusak jiwa seseorang. Lantas apa yang terjadi ketika kita berada dalam Toxic Friendship.

“Sudah pasti akan menguras emosi, dan dapat menyebabkan stres bahkan depresi karena perlakuan-perlakuan negatif seperti iri,egois,cemburu,kurangnya empati, yang terus berdampak ke kita, hal ini tentu sangat berpengaruh pada psikis dan dapat merusak masa depan seseorang,” ujar Ais, Minggu, 9 Juni 2024.

Cara Menghindari Toxic Friendship

Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghindari toxic dalam pertemanan diantaranya menjauh darinya secara perlahan. Saat kamu menyadari perilaku temanmu tidak sehat, maka sebaiknya kamu tidak terlalu menggubrisnya, sebisa mungkin untuk meminimalisir interaksi dengannya.

Tegas berkata ‘Tidak’. Menjadi orang yang memiliki sifat ‘ga enakan’ terkadang sangat melelahkan, kamu tanpa sadar harus meng-iyakan apapun yang mereka inginkan, karena itu cobalah sesekali untuk tegas bila hal itu ditujukan untuk dirimu dimana hal itu tidak kamu sukai, cobalah berkata ‘tidak’ demi kebahagiaan dan kepuasan dirimu, hal itu sangat berpengaruh pada sisi psikologis.

ï‚·Mencari lingkungan yang positif
Carilah lingkungan pertemanan dimana kamu merasa nyaman dan aman, dan seringlah melakukan kegiatan yang positif bersama mereka, sehingga kamu dapat merasa terbuka dan aman dengan sendirinya.

ï‚·Mencari dukungan ke orang yang kamu percayai. And the last but not least, dukungan dari orang terdekat seperti teman dan keluarga juga penting lho, agar kamu tetap merasa aman dan terlindungi, tetapi jika kamu merasa sudah berat kamu bisa menghubungi konselor atau psikolog.

Dari sini kita menyadari, semakin dewasa kita harus lebih selektif dan bijak dalam memilih pertemanan, karena sebenarnya sangat berdampak pada kesehatan mental, dengan memahami dan menerapkan strategi ini, diharapkan membantu individu untuk bisa bebas dari tekanan-tekanan terhadap Goxic friendship ini, kamu berhak bahagia atas dirimu sendiri agar kamu bisa membahagiakan orang lain.[]

Penulis adalah Mahasiswi Fakultas Psikologi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh

 

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS