LANGSA | ACEH INFO – Permasalahan tata kelola lingkungan di Indonesia telah menyebabkan kerusakan hutan (defortasi) semakin meluas dan terus berlanjut.
Untuk mengatasi persoalan itu dibutuhkan upaya kerjasama seluruh komponen masyarakat diwilayah pesisir timur Aceh, guna mengawasi masalah tata kelola lingkungan khususnya hutan manggrove.
Karenanya, Aceh Wetland Foundation (AWF) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Langsa, menggelar penguatan kelompok jurnalis profesional untuk perlindungan hutan mangrove di pesisir timur Aceh.
Kegiatan ini diikuti sejumlah jurnalis dari Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang yang digelar di Aula Pangeran Kupi, Sabtu, 11 Maret 2023.
Direktur AWF, Yusmadi Yusuf mengatakan, penguatan kelompok jurnalis profesional untuk isu lingkungan, menjadi suatu yang penting, dalam memproduksi dan memberikan informasi yang seimbang serta akurat untuk masyarakat.
Khususnya, para jurnalis lokal berada di posisi paling strategis untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan menggulirkan isu, serta mempengaruhi opini sehingga mempengaruhi kebijakan yang diambil.
Yusmadi mengharapkan, melalui kegiatan penguatan jurnalis ini, ingin mencari jalan alternatif mengajak partisipasi peran aktif, aktivis, praktisi lingkungan dan jurnalis profesional.
Sehingga, isu-isu lingkungan khususnya yang berada di wilayah pesisir timur Aceh terangkat ke publik.
Lanjut Yusmadi, target penguatan jurnalisme aktivis lingkungan mangrove pesisir timur Aceh agar terbentuknya pembentukan komunitas jurnalis yang dapat dipergunakan sebagai fungsi edukasi dan advokasi.
Lalu, meningkatnya perhatian kelompok jurnalis profesional terhadap pentingnya pelestarian hutan mangrove dan adanya panduan singkat serta praktis bagi jurnalis dalam meliput isu lingkungan.
Sebelumnya, Ketua PWI Kota Langsa, Putra Zulfirman mengapresiasi program AWF dalam memberikan nutrisi segar bagi jurnalis terkait isu-isu lingkungan.
Dia berharap, seluruh jurnalis yang mengikuti kegiatan dimaksud menyerap asupan ilmu terkait konservasi mangrove yang bisa membawa kebaikan bagi masyarakat dan daerah.
“Tentu kita mendorong agar sejawat jurnalis bisa maksimal dalam isu lingkungan yang muaranya adalah penyeimbang informasi, untuk pelestarian dan manfaat ekowisata mangrove itu sendiri,” pungkas.[]
