MEULABOH | ACEH INFO – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Teuku Umar, menyegel gerbang masuk gedung Rektorat Universitas Teuku Umar di Meulaboh.
Aksi penyegelan yang dilakukan oleh sejumlah aktivis mahasiswa ini berlangsung sejak Kamis hingga Jum’at, 19-20 Mei 2022.
“Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes terhadap pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Teuku Umar,” kata Koordinator Aksi, Irvan.
Menurutnya, sejumlah mahasiswa harus menyegel gedung rektorat lantaran pihak rektorat tidak menanggapi aksi unjuk rasa yang mereka lakukan. Pihak rektorat bahkan tidak menjumpai mereka sebagai langkah mediasi terkait persoalan yang terjadi di universitas tersebut.
Dalam orasinya, mahasiswa mendesak pihak rektorat agar segera membentuk tim satgas pelecehan seksual di universitas tersebut. Terlebih sudah ada kasus yang menimpa mahasiswi, sehingga menjadi citra yang buruk untuk kampus sendiri.
Irvan menilai perlu adanya desakan kepada para pimpinan kampus untuk segera memberikan hak dan jaminan kepada korban pelecehan seksual. Selain itu, pimpinan kampus juga diminta untuk menghentikan segala bentuk intimidasi dan intervensi kepada korban yang dapat mengganggu mental dan psikologi korban.
Sejumlah aktivis mahasiswa yang melakukan aksi unjukrasa ini juga menuntut agar Rektor Universitas Teuku Umar untuk segera memecat oknum dosen yang melakukan pelecehan seksual terhadap mahasisiswi. Selain itu, pimpinan kampus juga diminta untuk memberikan sanksi tegas terhadap siapapun dari kalangan civitas akademika yang melakukan pelecehan, baik secara verbal maupun non verbal terhadap mahasiswa atau mahasiswi.
Sementara itu, Humas Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Ahmad Fauzi yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan adanya aksi penyegelan pintu rektorat oleh mahasiswa yang melakukan aksi unjukrasa.
Pihaknya belum bisa memberikan tanggapan karena sedang menghadiri pertemuan penting ketika sedang dihubungi.
Sedangkan Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Prof. Jasman J Ma’ruf hingga berita ini dimuat, belum merespons dan mengonfirmasi terkait aksi yang dilakukan tersebut.
Pihak media juga sempat berupaya mengirimkan pesan singkat melalui aplikasi Whatsapp, namun hanya dibaca dan tidak ada tanggapan serta belum memenuhi hak jawab dari pimpinan universitas di bumi Teuku Umar tersebut.[]
PEWARTA: TEUKU AGUS MUHARRIS
EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS
