LANGSA | ACEH INFO – Kehadiran Program JKN, selain bermanfaat untuk perlindungan anak, juga memberikan perlindungan finansial bagi orang tua.
Seperti yang dirasakan oleh Ria Anita (38). Ia mengaku bahwa seluruh anggota keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2014. Dirinya merupakan peserta JKN yang masuk tanggungan suami yang merupakan Peserta Penerima Upah (PPU).
Ria mengucapkan rasa terima kasih karena dengan terdaftar sebagai peserta JKN dan tak perlu lagi khawatir akan biaya yang dibutuhkan anaknya untuk menjalani pengobatan.
“Saat anak saya masuk rumah sakit karena mengalami sakit tipes. Ia diminta menunjukkan identitas kartu JKN saja, tidak ada diminta fotokopi berkas lainnya seperti sebelum-sebelumnya,” ucap Ria, Senin, 29 Mei 2023.
Ria menceritakan, sebelumnyaketika anak kedua saya opname, harus ada fotokopi beberapa berkas yang diminta. Ia sempat resah karena saat menjaga anak pertama yang dirawat saat, diminta berkas-berkas oleh pihak rumah sakit, tetapi alhamdulilah sekarang hanya dengan identitas diri saja bisa dilayani.
Selama menggunakan program JKN untuk perawatan keluarga, Ria tidak pernah diminta iur biaya seperti obat maupun jasa dokter serta pelayanan lainnya. Anaknya dilayani dengan sangat bagus yang membuat dirinya terkagum-kagum.
“Saya tidak pernah dikenakan biaya
sedikitpun saat menggunakan program ini, kecuali jika saya meminta untuk naik kelas kamar rawatan karena keinginan sendiri,” kata Ria.
Sebelumnya, ia juga sudah memahami konsekuensinya mengenai biaya yang harus dibayarkan jika naik kelas perawatan. Menurutnya hal tersebut juga membantu dan dijelaskan sampai tuntas oleh petugas rumah sakit. Petugas di rumah sakit sangat sopan dan ramah, setiap pergantian perawat saja saya selalu dikabari terus.
Ria juga pernah mendengar, bahwa menggunakan program JKN hanya bisa dirawat selama tiga hari saja di rumah sakit. Setelah ia telusuri, tidak ada pembatasan hari rawat, jika masih memerlukan penanganan dan perawatan atau masih dalam anjuran dokter untuk dirawat di rumah sakit, maka akan tetap ditanggung oleh BPJS Kesehatan kecuali jika sudah dibolehkan pulang tetapi kita tidak mau pulang.
“Info miring seperti itu pasti akan cepat sampai ke telingga kita, tetapi kita wajib mencari tahu kebenarannya. Apalagi sekarang untuk mendapatkan informasi tentang BPJS Kesehatan lebih gampang. Menurut saya informasi yang benar terkait program JKN adalah pegangan kita untuk kedepannya jika membutuhkan pelayanan kesehatan,” tutur Ria.
Ria mengakui, dirinya juga selalu diinformasikan oleh pihak rumah sakit terkait informasi seputar JKN, salah satunya adalah aplikasi Mobile JKN yang membuat ia merasa makin dipermudah. Karenanya, ia berharap agar BPJS Kesehatan terus berkelanjutan agar masyarakat yang merasa kesulitan maupun kebingungan untuk membayar perawatan rumah sakit tidak ada lagi.
“Semoga pelayanan di rumah sakit diseluruh Indonesia ini sama seperti yang dirasakan oleh anak saya sekarang, walaupun tidak ditingkatkan minimal dipertahankan. Saya juga berharap, petugas dari BPJS Kesehatan juga sering-sering mengunjungi pesertanya untuk melihat kondisi pesertanya di rumah sakit,” pungkas Ria.[]
