27.1 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Perbasi Banda Aceh Gelar Penataran Pelatih Lisensi C

BANDA ACEH | ACEH INFO – Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Banda Aceh menggelar pentaran pelatih lisensi C untuk seluruh pelatih klub bola basket di Aceh khususnya wilayah Banda Aceh.

Perbasi Kota Banda Aceh bekerjasana dengan prodi Penjaskesrek Universitas Serambi Mekah.

Ketua Prodi, Edi Azwar, menyampaikan sangat mensupport acara ini, untuk memajukan olahraga bola basket di Aceh khususnya di Banda Aceh.

Ia menyebutkan, acara yang dilaksanakan selama empat hari dimulai 20 sampai 23 Juli 2023, diikuti oleh 36 peserta pelatih klub bola basket dari seluruh Aceh dan 14 perwakilan dari Kota Banda Aceh.

Ketua Perbasi Banda Aceh, Iqbal Firdaus, mengatakan, penataran ini dilakukan untuk melahirkan pelatih-pelatih yang diakui secara legal. Lisensi pelatihan bola basket sendiri terdiri dari empat lisensi, lisensi dasar yaitu C, B, A, dan lisensi Federasi Internationale de Basketball (FIBA).

Penataran ini dilakukan karena melihat perkembangan bola basket di Aceh sangat menurun. Sebelumnya, pernah menjadi juara se Sumatera.

“Kekurangan kita bukan pada pemainnya, tetapi kita kekurangan pelatih yang benar-benar bagus itu tidak ada, dengan adanya penataran ini supaya pelatih-pelatih ini memiliki ilmu yang benar, program yang benar gitu,” ujarnya.

Perbasi Banda Aceh sangat serius dalam melakukan penataran pelatih. Hal itu dilihat dari coach yang didatangkan merupakan mantan pemain basket profesional dan juga juga Head Coach Satya Wacana Salatiga.

Satya Wacana sendiri merupakan klub bola basket yang bermain di Indonesian Basketball League (IBL). Jerry Lolowang di datangkan untuk membina para peserta dalam penataran lisensi C.

Dalam penataran itu, ke 36 peserta mengikuti pelatihan tentang budaya melatih, dasar-dasar melatih, apa saja yang harus dilakukan saat melatih, dan strategi apa ingin dicapai agar para pemain bisa dikatakan berhasil dan berkembang, cara memimpin klub basket. Terakhir para peserta akan mengikuti ujian untuk mendapatkan lisensi.

Lanjut Iqbal, Aceh sudah lama tertinggal jauh dari daerah lain dibidang basket, terlihat dari iklim basket di aceh yang sangat menurun.

Perbasi Banda Aceh dalam membina dan memajukan basket di Kota Banda Aceh mengharuskan setiap klub basket binaan Kota Banda Aceh harus berafiliasi dengan sekolah-sekolah untuk membimbing kader-kader muda supaya tertarik terhadap basket.

“Kami mengharuskan klub-klub binaan kami untuk berafiliasi dengan sekolah-sekolah, dan untuk saat ini ada beberapa klub yang sudah melakukannya,” jelasnya.

Menurutnya, Aceh punya sejarah gemilang di dunia basket. Aceh bermain di PON sebanyak empat kali, tahun 2004 PON Palembang, 2008 PON Kalimantan Timur, 2012 PON Riau dan 2016 Jawa Barat. 2020 Aceh gagal masuk PON Papua.

“Kita tertinggal jauh sekitar lima belas tahun dari basket-basket di luar, di Sumatera sendiri saja kita sudah jauh tetinggal, yang notabennya kita juara Sumatera dulunya. Basket di Aceh kita punya sejarah. Dahulu banyak pemain dari Aceh yang main di IBL, kalau sekarang cuman Surliyadin kapten Bali United, itu cuman satu orang,” terang mantan pemain IBL tersebut.

“Saya berharap kepada semua stakholder dan pemerintahan untuk bisa sama-sama mau membantu memajukan olahraga bola basket di Aceh,” pungkasnya.[]

Editor: Izal Syafrizal

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS