BANDA ACEH | ACEH INFO – Hamparan pasir putih menjadi daya tarik wisatawan untuk berlama-lama di pulau ini. Pepohonan kelapa dan semilir angin yang berhembus kian memikat para pengunjung untuk enggan beranjak dari sana. Namanya Pulau Panjang, berada di Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Pulau Panjang berjarak 15 menit dari ujung Pulau Balai. Di pulau ini, air lautnya begitu tenang dan jernih sehingga membuat tamu kian kerasan berada di sana.
Di ujung selatan pulau tersebut juga terdapat spot snorkeling. Terumbu karang di sana sudah dilakukan pembibitan dan penanaman kembali oleh instansi terkait.
Laut di sekitar pulau ini dangkal dan tenang. Pantainya landai dan diklaim sangat aman untuk aktivitas berenang sembari menikmati indahnya pasir putih. Keberadaan pepohonan kelapa di sepanjang pantai turut menambah daya tarik wisatawan untuk menapaki pulau dari ujung hingga ke ujung.
Letak pulau ini berbatasan dengan Sumatera Utara. Inipula yang membuat banyak wisatawan mengakses Pulau Banyak dengan menempuh jalur dari kota Medan.
Jika ingin bertandang ke pulau ini, para wisatawan dapat menempuhnya dari Medan. Jika bergerak dari Bandara Kualanamu, wisatawan dapat langsung menghubungi travel yang melayani jasa Medan-Aceh Singkil.
Dikutip dari kepulauanbanyak.com, perjalanan darat dari Medan menuju Aceh Singkil memakan waktu antara 8-9 jam. Kemudian perjalanan dilanjutkan melalui laut menuju Pulau Balai. Untuk menyeberang, wisatawan dapat menggunakan ferry dengan jadwal keberangkatan dua kali dalam sepekan.
Namun, jika ingin merasakan sedikit tantangan, wisatawan dapat menumpang kapal kayu penduduk Pulau Balai yang berangkat dari Pelabuhan Jembatan Tinggi. Jarak antara Pelabuhan Jembatan Tinggi Singkil menuju Pulau Balai memakan waktu sekitar empat jam.
Pesona pantai Pulau Panjang yang tak kalah dari Hawaii inilah yang belakangan menjadi masalah. Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, justru mengklaim kawasan Pulau Panjang dan tiga pulau berdekatan lainnya ke dalam wilayah administratifnya.
Baca: Empat Pulau di Singkil Dicaplok Sumut, Pemerintah Aceh Diminta Tegas
Destinasi wisata yang mengagumkan tersebut dapat menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi kabupaten dan provinsi induk. Sebuah hal yang patut dipertahankan oleh Aceh, khususnya Aceh Singkil, sang pemilik kawasan sejak masa silam.[]
