BANDA ACEH | ACEH INFO – Zam Zam Mubarak Mubarak menginisiasi petisi tolak tambang Linge di situs Change.org. Petisi ini ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, dan Ketua serta para wakil ketua di DPR RI.

Petisi tersebut dimulai sejak Minggu, 16 Januari 2022 lalu dan hingga Selasa, 18 Januari 2022 pukul 10.09, baru mendapat dukungan 82 tanda tangan.

Dalam petisi tersebut, Zam Zam Mubarak turut mencantumkan bendera “Alam Peudeung” dan menyebutkan bahwa lokasi tambang emas Linge berada di hulu daerah aliran sungai Jambo Aye “menjadi ancaman serius terhadap lingkungan.”

“Kawasan timur Aceh baru-baru ini dilanda banjir dan ancaman ini akan semakin besar terjadi jika eksploitasi emas yang akan dilakukan PT Linge Mineral Resource (LMR) diizinkan pemerintah,” tulis Zam Zam Mubarak dalam petisi tersebut.

Dia menyebutkan kawasan eksploitasi emas tersebut berada dalam kawasan paru-paru dunia yang dikenal dengan ekosistem Leuser.

Selain ancaman banjir, menurut Zam Zam, keberadaan tambang emas di Linge juga dapat berdampak pada produksi kopi Arabika di Gayo. Tak hanya itu, menurutnya, keberadaan tambang emas PT LMR tersebut juga dikhawatirkan berdampak pada situs Kerajaan Linge.

“Situs kerajaan Linge yang merupakan peradaban leluhur Melayu Tua (Proto Melayu) akan rusak dengan eksploitasi tambang emas PT LMR,” tulis Zam Zam dalam petisi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, PT Bumi Resource Minerals Tbk (BRMS) yang menjadi bagian dari Grup Bakrie telah mengantongi izin konsesi tambang emas Linge Abong di Aceh lewat PT Linge Mineral Resource (LMR). “LMR adalah pemegang konsesi penambangan emas Linge Abong seluas 36.420 hektare di Provinsi Aceh,” kata Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata, Kamis, 30 Desember 2021 lalu.[]

EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS