31.7 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Pria Ini Cibir UAS Dideportasi dari Singapura

JAKARTA|ACEHINFO-Kabar dideportasinya ulama dan penceramah kondang Ustadz Abdul Somad saat berencana berlibur di Singapura, menjadi sorotan banyak pihak. Banyak masyarakat yang menyatakan simpatinya atas perlakuan tidak menyenangkan itu.

Ada pula yang mencibir dan meledek insiden yang dialami oleh Dai asal Pekanbaru itu. Salah satunya pegiat media sosial Eko Kuntadhi. Kolega Ade Armando yang kerap muncul di kanal YouTube Cokro TV, dan diafiliasikan sebagai buzzer istana itu, meledek apa yang dialami UAS di Singapura.

“Lho, di Indonesia saya bebas ngomong apa aja. Mau mencaci agama lain gak apa2. Mau bilang khilafah adalah solusi, gak apa-apa. Mau bilang Rasulullah tidak berhasil wujudkan rahmatan lil alamin gak apa2 juga. Kritik pemerintah jg bebas. Masa di Singapura, saya dideportasi?,” tulis EKo Kuntadhi di Twitter, Selasa (17/5).

Cuitan itu langsung diramaikan oleh para netizen di twitter. Ada yang mendukung pernyataan Eko Kuntadhi, namun tak sedikit juga yang memberikan dukungannya kepada Ustaz Abdul Somad atau UAS.

@budineon13:Apakah Singapura islamophobia.

“Sebenarnya UAS itu punya salah Apa terhadap gerombolan si Armando? Si eko khuntadi? Si Deni siregar? DLL..tulis pemilik akun @gotte4.

Kini publik terhasut dengan pernyataan EKo Kuntadhi, dan berhasil mengalihkan perhatian netizen mengenai pengusiran UAS dari Singapura.

Sebelumnya UAS mengaku ke Singapura bersama keluarganya dari Batam untuk berlibur. Saat tiba di bandara dan melewati proses pemeriksaan, istri, anak serta sahabatnya diizinkan masuk.

Namun seorang petugas menarik dirinya. Padahal, menurutnya, seluruh berkas mereka untuk masuk ke negara itu sudah lengkap.

“Jadi begitu saya mau keluar, ada pegawainya yang bawa tas saya, saya disuruh duduk di pinggir jalan dekat Imigrasi. Tas ini sebetulnya tas ustazah, isinya keperluan bayi. Jadi maksud saya mau kasih tas ini kepada ustazah yang udah lepas di sana,” kata UAS.

Petugas itu tak membolehkan UAS untuk mengikuti rombongannya. Padahal UAS membawa tas perlengkapan bayinya.

“Dia tak kasih tas ini, tak boleh lewat ke sana. Padahal orang ada di situ. Jadi luar biasa juga orang Singapura ni. Tas pun tak dikasihnya, untuk bayi pun tak dikasih,” ujarnya.

Petugas itu mempertanyakan kedatangannya ke Singapura. Kepada petugas itu, UAS mengaku berlibur bersama keluarga. Namun, petugas itu justru menjemput rombongan keluarganya yang awalnya telah diizinkan masuk.

Mereka pun dibawa ke dalam ruang pemeriksaan Imigrasi. Ia mengaku petugas memisahkan ruang antara dirinya dengan rombongan.

“Saya dimasukkan ke dalam ruangan, lebar semeter, panjang dua meter, pas macam liang lahat. Satu jam saya di situ,” katanya.

Sejam di ruangan itu, ia kemudian dipindahkan dan bergabung dengan rombongannya. Mereka ditahan beberapa jam sebelum akhirnya dipulangkan ke Indonesia.

“Setengah lima sore, kapal terakhir baru dipulangkan. Memang lah orang ini luar biasa,” ujarnya.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, menjelaskan soal pengakuan UAS yang dideportasi imigrasi Singapura.

“Saya sudah minta penjelasan dari ICA [Otoritas Imigrasi dan pemeriksaan Singapura]. Menurut mereka, ICA memang menetapkan not to land [tak boleh mendarat] kepada UAS karena tidak memenuhi kriteria untuk eligible (memenuhi syarat) berkunjung ke Singapura,” ungkap Suryopratomo.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS