LANGSA | ACEH INFO – Manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah memberikan jaminan pembiayaan pelayanan kesehatan agar terhindar dari kemiskinan.
Kondisi tersebut mendorong peningkatan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang. Hadirnya program JKN membuktikan bahwa program yang dikelola BPJS Kesehatan ini telah membuka peluang dan memperbaiki akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan, serta menutup ketidaksetaraan antar sosial ekonomi penduduk dalam mengakses layanan kesehatan.
Kondisi ini dirasakan oleh Rika Yanti (40).
Yen panggilan akrabnya menceritakan pengalamannya seminggu yang lalu kala mengenal lebih dalam program JKN.
Dimana, saat itu mertuanya terpaksa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena mengalami stroke.
“Malam itu saya panik, berlari ke sana kemari untuk meminta bantuan kepada tetangga agar membawa mertua ke rumah sakit karena hanya saya dan anak paling kecil yang berada di rumah,” ujarnya.
Yen mengungkapkan, saat itu sekujur tubuh mertua sudah kaku dan tidak bisa berkomunikasi seperti biasa, ia juga kehilangan keseimbangan, kemudian tiba-tiba tidak sadarkan diri. Sehingga, langsung membawanya ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Kota Langsa.
Setelah diperiksa oleh dokter ia diagnosa bahwa menderita stroke. Karena, minimnya pengetahuan, ketika ditanya oleh petugas rumah sakit di loket administrasi terkait kartu KIS, dirinya sempat bingung.
Namun, pihak rumah sakit langsung menangani mertua saya dengan cepat tanpa memikirkan administrasi terlebih dahulu.”Saat ditanya Kartu KIS oleh petugas rumah sakit, ia merasa bingung karena hanya memilki kartu BPJS gampong semetara pihak rumah sakit meminta kartu KIS atau Kartu JKN,” katanya, Rabu, 12 April 2023.
Dirinya mengakui, bahwa saat itu terpikir kartu tersebut merupakan produk berbeda yang disediakan oleh BPJS Kesehatan. Tanpa fikir panjang, ia menunjukan kartu BPJS gampong yang saya miliki. Ternyata benar, rupanya setelah dijelaskan oleh petugas rumah sakit kartu KIS, Kartu JKN dan kartu BPJS gampong adalah kartu yang sama.
Lanjut Yen, jika mertuanya dirawat selama lima hari di rumah sakit. Berbagai pelayanan dan obat yang dikonsumsi dijamin penuh oleh lrogram JKN. Ia tidak pernah merasa dipersulit oleh rumah sakit dalam hal pelayanan maupun administrasi.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dan memuaskan. Mertuanya tidak merasa dibeda-bedakan, bahkan dilayani dengan baik dan ramah.
“Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, selama menjalani perawatan mertua saya dilayani dokter dengan ramah. Walaupun saya menutup warung untuk sementara waktu, saya tidak merasa khawatir dengan kondisi ekonomi karena saya tidak membayar apapun untuk pengobatan mertua saya,” ngkap Yen sambil tersenyum puas.
Pada kesempatan itu, Yen mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang berjasa atas kesembuhan mertuanya. Ia berharap agar BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi, agar informasi seputar program JKN dapat diketahui seluruh masyarakat dan Program JKN dapat terus berlanjut.
Sehingga menjadi penolong bagi masyarakat Indonesia yang memerlukan pelayanan kesehatan secara rutin,” ungkapnya.[]
