LANGSA | ACEH INFO – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdampak terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Indonesia.
Program JKN membuka akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk mendapat jaminan pelayanan kesehatan. Secara bertahap, program JKN terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta.
Hal ini menunjukkan bahwa program JKN menjawab kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Seperti yang dirasakan oleh Nurbaini (48), yang merupakan peserta JKN dan terdaftar pada segmen Penerima bantuan Iuran (PBI) yang dibayarkan oleh Pemerintah Aceh.
Ia menceritakan, awal tahun 2023 dirinya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Langsa karena sesak nafas
“Awal mulanya batuk pilek biasa. Saya masih berfikiran kalau penyakit yang saya alami tersebut demam biasa. Secara tiba-tiba sekitar 21.00 WIB, saya mengalami sesak nafas dan dilarikan langsung ke Unit Gawat Darurat (UGD) di RSUD Kota Langsa,” jelas Nur.
Setelah mendapat penanangan di UGD, dirinya diharuskan untuk observasi lebih lanjut dengan menjalani rawat inap sampai penyakitnya dapat diketahui dan diobati.
“Setelah darah diperiksa di laboratorium, saya akhirnya dirawat inap selama empat hari di rumah sakit dan kata dokter, mengalami infeksi paru-paru,” ucapnya.
Begitu mengetahui penyakitnya itu, ia langsung memikirkan biaya perawatan hingga sembuh nantinya, karena keluarga belum memberikan Kartu KIS. Namun, kekhawatiran dirinya dapat teratasi setelah petugas medis mempertemukannya dengan petugas BPJS SATU! di rumah sakit.
Ia pun mendapatkan informasi bahwa tidak ada permintaan berkas-berkas apapun selain kartu KIS atau KTP. Karena kurangnya pengetahuan dan informasi terkait JKN, maka menjadi bingung terkait prosedur dan biaya pelayanan di rumah sakit.
“Alhamdulillah, setelah dilertemukan dengan petugas BPJS SATU! dan menceritakan semua yang saya rasakan sehingga solusi dari petugas tersebut membuat saya menjadi lega karena sekarang dengan KTP sebenarnya semua orang sudah dapat mengakses layanan kesehatan, secara otomatis semua biaya pengobatan saya sudah dijamin oleh JKN,” terangnya.
Lanjutnya, kondisi ini menjadikan suatu pelajaran baginya karena tidak mau tahu terkait informasi JKN. Padahal, petugas JKN sering ke gampong untuk melakukan sosialisasi informasi JKN kepada warga sekitar.
Ia merasa sangat beruntung bisa merasakan manfaat JKN yang tidak membeda-bedakan pelayanan kesehatan. Nur juga mengaku seluruh biaya pelayanan kesehatan dirinya dijamin sepenuhnya oleh program JKN. Tak heran jika masyarakat tidak ada rasa takut lagi dan cemas saat ingin berobat ke fasilitas kesehatan.
Nur mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas layanan kesehatan yang diterimanya saat ini. Ia juga berharap program JKN terus berkelanjutan agar masyarakat menadapatkan kemudahan akses layanan kesehatan.
“Sehat itu mahal harganya dan tidak tahu kapan datangnya, dengan terdaftar sebagai peserta JKN biaya pelayanan kesehatan akan terjamin,” pungkasnya.[]
