JAKARTA| ACEHINFO-Putri Ketua Umum PDIP Puan Maharani mengeluarkan pernyataan yang menilai orang-orang di lingkaran Presiden Joko Widodo berupaya mempengaruhinya untuk menunda Pemilu. Sejumlah kalangan menilai orang yang ditunjuk hidungnya oleh Puan adalah Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
“Ya mungkin saja, bisa saja, karena ya mungkin dengan menunjukkan data, kemudian mengatakan Indonesia masih membutuhkan Pak Jokowi, kemudian Indonesia masih membutuhkan pemimpin yang sekarang dalam masa sulit seperti ini karena pandemi COVID-19 yang masih ada, dan lain-lain dan sebagainya, itu mungkin saja,” kata Puan, dalam sebuah wawancara di CNN Indonesia TV.
Ketua DPR itu bilang, orang-orang di lingkaran presiden tentu berupaya untuk mempengaruhinya. Namun dia tak menyebut secara langsung siapa orang tersebut.
“Namanya lingkungan presiden itu pasti semuanya mau dekat presiden dan semuanya bisa memberikan masukan atau kemudian memberikan data atau hal-hal yang menurut yang bersangkutan itu akan mempengaruhi presiden,”ujarnya.
Doktor politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam meyakini, orang yang ditunjuk hidungnya oleh Puan Maharani itu adalah Luhut Binsar Panjaitan. Dia bilang, pernyataan Puan itu juga sekaligus menjelaskan adanya operasi mengubah konstitusi demi mewujudkan penundaan pemilu. Operasi itu, menurutnya, berada di luar kendali partai politik, termasuk PDIP.
“Pernyataan Mbak Puan itu juga mengkonfirmasi bahwa operasi politik yang agendanya mengubah konstitusi untuk menunda Pemilu 2024 ini dijalankan dengan liar dan berada di luar kendali PDIP sebagai pemilik saham politik utama dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf ini,” katanya Khoirul dalam keterangannya kepada wartawan.
Khoirul menyebut perlunya evaluasi dari partai koalisi Jokowi-Ma’ruf terkait paham-paham negatif yang berada di lingkaran Presiden. Khoirul mengatakan mereka yang berpaham negatif kerap melabeli ‘restu presiden’ untuk menjalankan kepentingan politiknya.
“Karena itu, PDIP wajib mengevaluasi anasir-anasir jahat yang berada di lingkaran Presiden, yang berpotensi mempengaruhi dan juga menyalahgunakan pengaruh kekuasaan Presiden untuk kepentingan ekonomi-politik mereka,” sebutnya.
Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani juga yakin orang yang dimaksud Puan adalah Luhut Binsar Panjaitan. Namun menurutnya Puan harus mengkonfirmasi langsung.
“Telah menjadi rahasia umum atau pengetahuan bersama ini dikomandoi oleh Lord Opung, yang menggunakan beberapa ketum parpol koalisi dan anggota kabinet sebagai kaki tangannya dalam operasi politik jahat ini,” katanya dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
Kamhar mengatakan apa yang disampaikan Puan memiliki dasar yang kuat. Sebab, menurutnya, selain menjadi elite PDIP, Puan pernah duduk di kursi kabinet Jokowi, sehingga tahu apa yang ada di dalamnya.
“Bisa ditafsirkan apa yang disampaikan Bu Puan terkait wacana penundaan pemilu memang dimotori oleh orang-orang dekat Pak Jokowi yang tengah berada dalam lingkar kekuasaan untuk melanggengkan kekuasaan,” sebutnya.[]
