LHOKSUKON I ACEH INFO – Ratusan Warga Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, mengikuti sosialisasi bahaya narkoba dan radikalisme.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Muspika Cot Girek bersama aparatur desa setempat, di Gedung Pertemuan Dusun Simpang IV Desa Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, Selasa (8/2/2022).
Sosialisasi tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya pemakaian obat terlarang secara masif atau narkoba serta penyebaran paham radikalisme di kalangan masyarakat.
Kegiatan Tersebut turut hadir Muspika Kecamatan Cot Girek, Perangkat Gampong Tenaga Kesehatan Cot Girek, serta pelajar dan pemuda yang berada di wilayah Kecamatan Cot Girek.
Kapolsek Cot Girek, IPDA Suherman SE, selaku pematari dalam sosialisasi tersebut mengatakan, kegunaan Narkoba hanya untuk keperluan kesehatan medis. “Sejauh ini narkoba hanya digunakan untuk keperluan medis,” ujar Suherman.
Narkoba, merupakan obat terlarang yang harus benar-benar dibasmi agar tidak merugikan masa depan bangsa.
Merujuk dari UU No. 30 Tahun 2009, Narkotika (Narkoba) merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis atau semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, penurunan rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
“Proses pencegahan narkoba adalah diri kita sendiri sebagai benteng perdalam ilmu agama dan pergaulan dengan lingkungan yang positif,” tambah Ipda Suherman.
Dia menghimbau agar masyarakat, pemuda dan seluruh pihak untuk mengawasi narkoba di lingkungan sekitar, serta terlibat aktif dan segera memberikan informasi kepada pihak kepolisian apabila terdapat pelaku penggunaan narkoba.
Sementara itu, Danramil 20/Cot Girek, Kapten inf Hefiady dalam pemaparan materi mengenai bahaya radikalisme yang terus menjamur di era digital.
“Paham radikalisme terus menjamur di era digital ini dengan kehadiran dan untuk mencegah terjadinya Radikalisme, saya berharap kita harus bisa menyaringnya dengan belajar agama kepada guru yang baik dan tidak mempercayai informasi apapun hanya satu sumber, jika bisa mencari sumber lainnya agar dapat diambil kebenarannya,” terang Kapten Inf Hefiady.
PENULIS : MUKHTAR EFENDI
EDITOR : FERIZAL HASAN
