IDI RAYEUK | ACEH INFO – Seluas 1.663 hektar (Ha) sawah di Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, terancam gagal panen akibat terendam banjir sejak Minggu, 27 Februari 2022 lalu. Padahal di antara ribuan sawah tersebut sebelumnya sudah masuk tahap penyemaian dan masa tanam.

“Sudah empat hari terendam banjir, maka padinya sudah pasti mati semua,” kata Plt Camat Peureulak Barat, Marwan Ismail, Kamis, 3 Maret 2022.

Ribuan hektar sawah itu menurut Plt Camat Marwan tersebar di 11 gampong, antaranya Gampong Beusa Seberang, Gampong Kabu, Gampong Beuringen, Gampong Teumpeun, Gampong Paya Sengat, Gampong Alue Bu Tunong, Gampong Paya Gajah, Gampong Tanjung Tualang, Gampong Mon Geudong, Gampong Kebun Teumpeun, dan Gampong Beusa Baro.

Marwan menyebutkan banjir yang melanda kawasan Peureulak Barat dipicu oleh hujan deras beberapa hari lalu. Selain itu, wilayah Peureulak Barat juga menerima banjir kiriman dari wilayah hulu sungai.

“Sehingga Krueng Peureulak meluap ke sawah dan ke pemukiman penduduk, ditambah lagi air laut pasang,” ujar mantan Sekcam Peureulak Barat ini.

Marwan akan melaporkan kondisi tersebut ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur. Dia berharap warga yang sawahnya terendam banjir agar mendapat bantuan bibit dari pemerintah. “Agar proses penanaman bisa dipulihkan kembali,” kata Marwan.

Dia merincikan terdapat 151 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kecamatan Peureulak Barat. Dari jumlah tersebut, sebanyak lima KK yang tinggal di tepi Krueng Peureulak Gampong Beusa Seberang terpaksa mengungsi.

“Hari ini terakhir mereka mengungsi dan sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. Bantuan bahan pokok dari BPBD dan Dinsos untuk warga yang mengungsi juga sudah disalurkan,” ujar Marwan yang pernah menjadi Kasi Penyaluran Bantuan Dinsos Aceh Timur.[]

WARTAWAN: ZAKARIA