REDELONG | ACEH INFO – DSN (18), seorang ibu muda warga Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, terpaksa berurusan dengan polisi lantaran dirinya dituding sebagai penculik anak. Padahal, saat kejadian, DSN bersama anak kandungnya mengaku sedang mencari pekerjaan di Kampung Rimba Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Senin, 30 Januari 2023.
Kejadian ini dibenarkan oleh Kapolres Bener Meriah, AKBP Indra Novianto, SIK, kepada acehinfo.id. Dia mengatakan DSN diamankan warga pada Senin, 30 Januari 2023 sekitar pukul 17:30 WIB, lalu diserahkan ke Polsek Pintu Rime Gayo lantaran dicurigai akan melakukan penculikan anak.
“Wanita tersebut berinisial DSN (18), warga Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, saat diamankan wanita tersebut bersama dengan anak kandungnya yang masih berusia tiga tahun,” kata Indra.
Berdasarkan penyelidikan personel Polsek Pintu Rime Gayo, DSN bermaksud hendak mencari pekerjaan sebagai buruh pemetik kopi di Kampun Rimba Raya. Namun, di tengah pencariannya tersebut, DSN yang sedang menuju arah Jalan Simpang Ara Miko justru bertemu dengan tiga orang anak-anak yang sedang bermain di halaman depan rumah. DSN yang melihat keberadaan tiga anak ini kemudian memanggil mereka dengan maksud menanyakan pekerjaan.
Namun, menurut Indra, anak-anak yang dipanggil tersebut justru kabur dan melaporkan kepada orang tua mereka masing-masing. Mendapat kabar seperti itu, para orangtua anak-anak itu kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada reje kampung.
“Kemudian wanita bersama dengan anak kandungnya tersebut diamankan oleh warga Kampung Rimba Raya karena dicurigai akan melakukan penculikan anak,” kata Indra.
Setelah memastikan dugaan tersebut keliru, personel Polsek Pintu Rime Gayo kemudian menyerahkan DSN kepada sang suami, ES (26), untuk dibawa pulang ke rumah. Penyerahan DSN turut disaksikan petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinas Sosial Kecamatan Pintu Rime Gayo, Ati Rabbani.
Berdasarkan informasi dari Ati Rabbani, DSN sudah beberapa kali menjalani perawatan dan rehabilitasi di Dinas Sosial Aceh Tengah serta Bener Meriah lantaran kerap meminta sumbangan. DSN juga disebut kerap mencari simpati dari masyarakat dengan mengandalkan anaknya yang masih balita.
Terkait kejadian ini, Kapolres Bener Meriah mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak mudah menerima isu-isu berita bohong, yang menyebarkan hoaks tentang kasus penculikan anak. “Selaku orangtua memang seharusnya untuk tetap menjaga anak-anaknya, tetapi tidak usah panik dengan banyaknya beredar berita hoaks di media sosial terkait kasus penculikan anak,” pungkas Indra.[]
PEWARTA: FAUZI