JAKARTA| ACEH INFO-Polemik soal ritual kendi nusantara yang mewajibkan seluruh kepada daerah membawa tanoh cak dan air dari masing-masing daerah ke Ibu Kota baru negara, tampaknya menjadi preseden buruk bagi semua kepala daerah.
Tidak hanya Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang dikritik masyarakat Aceh karena dianggap ikut dalam kegiatan ritual yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama islam itu. Gubernur DKI Jakarta yang digadang-gadang sebagai kandidat calon presiden juga bernasib serupa. Namun konteksnya berbeda.
Anies membawa tanah dan air dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara untuk disatukan di IKN Nusantara. Kampung Akuarium adalah kampung yang digusur Basuki ‘Ahok’ Tjahja Purnama, saat menjabat Gubernur DKI.
Makna yang tersirat di publik, Anies ingin membuang tanah sial bagi partai penguasa PDIP Perjuangan, di calon ibu kota negara. PDIP menyindir soal tak ada program Anies yang berpihak kepada rakyat kecil.
Lewat akun facebooknya, Anies memberikan penjelasan. Dia bilang, tanah dari Kampung Akuarium menjadi harapan baru bagi kebahagiaan dan kemajuan seluruh rakyat.
“Tanah dari Kampung Akuarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan,” kata Anies.
Dalam unggahan Anies, video itu berisi sejumlah warga tengah mencangkul tanah berlatar Kampung Susun Akuarium. Mereka mengumpulkan tanah dan dimasukkan ke dalam keranjang.
“Pagi ini, rakyat kebanyakan yaitu ibu-ibu warga Kampung Akuarium, di pesisir Jakarta Utara mencangkul dan mengumpulkan tanah untuk dibawa oleh Gubernur DKI Jakarta ke IKN,” ungkapnya.
Anies menitipkan harapan mengenai keadilan dengan ikut membawa tanah dan air dari kampung kumuh di Jakarta itu.
“Membawa harapan bahwa kota baru yang akan dibangun ini yang nantinya akan menjadi ibu kota bisa mengedepankan dan memprioritaskan manfaat bagi rakyat kebanyakan. Sebagaimana masyarakat di kampung akuarium yang dulunya mereka tersingkirkan termarjinalkan kemudian sekarang mereka digarisdepankan dan mendapatkan fasilitas,” ujar Anies.[]
