BANDA ACEH | ACEH INFO – Pasca terjadinya keracunan gas terhadap warga Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Aceh, Kabupaten Aceh Timur. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh meminta kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membekukan izin operasional PT Medco E&P Malaka.
Direktur WALHI Aceh, Ahmad Shalihin mengatakan, insiden yang terjadi Minggu, 24 Agustus 2023, membuktikan bahwa standar keselamatan PT Medco E&P masih lemah. Sehingga insiden serupa berulang kali terjadi, karena pada 2019 dan 2021 juga pernah terjadi kejadian yang sama.
Dampak dari insiden tersebut sekitar pukul 18.00 WIB membuat warga mengalami sesak dan muntah-muntah. Sehingga harus dilarikan ke RSUD Zubir Mahmud Idi Rayeuk sebanyak 30 orang. Dimana, tiga diantaranya anak-anak dan mayoritas perempuan harus mendapatkan perawatan intensif.
Diduga Keracunan Gas, Puluhan Warga Aceh Timur Dilarikan ke Rumah Sakit
“Atas insiden itu, kami minta KLHK untuk membekukan sementara izin operasional PT Medco E&P hingga standar operasional diperbaiki, agar kedepannya tidak terulang lagi hal yang sama,” kata Direktur WALHI Aceh, Ahmad Shalihin, kepada acehinfo.id, Senin, 25 September 2023.
Kata Om Sol sapaan akrab Ahmad Shalihin, berdasarkan keterangan dari warga di sana, warga langsung tumbang setelah mencium bau busuk tersebut. Bau yang dirasakan warga seperti bau telur busuk yang membuat dada sesak dan susah bernafas, bau yang dirasakan hingga pukul 21.300 WIB masih dirasakan oleh warga.
Jumlah Warga Aceh Timur Diduga Keracunan Gas Bertambah Total 30 Orang, 446 Jiwa Mengungsi
“Sekarang ada ratusan masih mengungsi di kantor camat setempat. Warga mengungsi karena tidak tahan mencium bau busuk tersebut,” tegasnya.
Menurut Om Sol, kejadian ini tidak boleh lagi ada toleransi, karena ada beberapa rekomendasi yang pernah disampaikan oleh tim KLHK untuk tata kelola dampak lingkungan tidak dijalankan.
Soal Warga Keracunan Gas, PT Medco Segera Identifikasi Penyeban Kebauan
“Sudah saatnya perusahaan itu harus digugat secara hukum, jadi kami minta KLHK harus segera turun ke lokasi,” jelasnya.
“Pemerintah Aceh juga tidak tinggal diam atas insiden kemanusiaan yang terjadi pada warga di sana. Karena korban terus berjatuhan, mirisnya yang banyak berdampak pada perempuan dan anak-anak dampak dari bau busuk tersebut,” pungkasnya.[]
