28.5 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Anggota DPRA Tinjau Sejumlah Proyek Pemerintah Aceh Tahun Anggaran 2021, Begini Hasilnya

BANDA ACEH | ACEH INFO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yang tergabung dalam Tim Pansus LKPJ Gubernur Aceh Tahun Anggaran 2021 meninjau sejumlah proyek yang dikerjakan Pemerintah Aceh pada tahun 2021. Peninjauan itu dibagi dalam tiga kelompok untuk wilayah timur, tengah dan barat selatan Aceh yang dilakukan pada 13 hingga 17 Mei 2022.

Anggota DPRA Fraksi Partai Aceh, Yahdi Hasan, Minggu, 15 Mei 2022 mengatatakan, dirinya dalam peninjauan itu tergabung dalam kelompok 2 untuk wilayah tengah Aceh. Wilayah yang menjadi tugas tim 2 yakni Dapil 2 (Pidie dan Pidie Jaya), Dapil 3 (Bireuen), Dapil 4 (Tengah dan Bener Meriah) dan Dapil 8 (Tenggara dan Gayo Lues).

Adapun anggota kelompok 2 Tim Pansus LKPJ Gubernur Aceh Tahun Anggaran 2021 itu yakni Rijaluddin (PKB), Nurdiansyah Alasta (Demokrat), Yahdi Hasan (PA), H. Ali Basrah (Golkar), Falevi Kirani (PNA), Dr. Syukri Abdullah (Tenaga Ahli dari USK), serta sejumlah staf pansus DPRA.

“Pansus LKPJ DPRA hanya mempunyai waktu terbatas untuk bekerja yaitu selama 30 hari kerja dan akan berakhir pada 2 Juni 2022. Tim pansus LKPJ ini nantinya memberikan rekomendasi dalam bentuk dokumen resmi. Beberapa catatan atau temuan di lapangan akan dibacakan dalam rapat paripurna DPRA,” jelas Yahdi Hasan.

Tim Pansus turut bertemu dengan masyarakat untuk mengetahui kualitas dan fungsi bangunan agar tepat guna serta sesuai kebutuhan masyarakat Aceh.

Sementara beberapa proyek yang ditinjau Tim Pansus DPRA antara lain, peninjauan peningkatan jalan batas Pidie Jaya-Samalanga (Bireuen). Dalam peninjauan ini, Anggota Pansus Falevi Kirani menilai jalan tersebut membutuhkan tembok penahan tebing dan saluran pembuangan air.

Sementara itu, saat meninjau pembangunan Jalan Gampong Pusong Kecamatan Kembang Tanjong dan Jalan Keramat Luar, Kota Sigli Kabupaten Pidie, Tim pansus LKPJ meminta Pemerintah Aceh (SKPA) untuk memperpanjang jalan, baik pengaspalan atau rabat beton.

Selain itu, tim pansus juga meninjau Rumah Sakit Regional dr. Fauziah Bireuen, dan Rumah sakit Regional Datu Beru Takengon.

“Bangunan ini sama sekali belum difungsikan dan masyarakat Aceh belum merasakan manfaat kehadiran rumah sakit rujukan ini. Rumah sakit Regional Datu Beru, secara fisik sudah memadai, tetapi pengadaan alkesnya belum ada atau belum lengkap,” ujar Nurdiansyah Alasta.

“Memang Rumah Sakit Regional dr. Fauziah sama sekali belum siap secara fisik,” tambah politisi PA, Yahdi Hasan.

Sementara itu saat meninjau peningkatan jalan Batas Bener Meriah-Sp Kebanyakan Aceh Tengah, Pansus DPRA menilai jalan tersebut masih perlu penambahan aspal sekitar 1 kilometer.

“Belum adanya TPT (Tembok penahan Tebing) serta saluran pembuangan dan bahu jalan,” ungkap Yahdi Hasan.

Ketua Tim Pansus DPRA, Rijaludin mengatakan, rehabilitasi jaringan irigasi D.I Weih Tilis Kabupaten Gayo Lues mulai tahun 2016 hingga 2021, hampir setiap tahun dianggarkan melalui APBA.

“Tapi sampai sekarang masyarakat di kabupaten ‘Seribu Bukit’ ini belum mendapatkan manfaatnya, dimana jaringan irigasi itu belum berfungsi,” ujarnya.

Sementara itu terkait jalan Marestulen (Aceh Tenggara)-Gelombang (Subulussalam), H. Ali Basrah dan Yahdi Hasan dalam tinjauannya mengatakan, pada tahun 2021 Jalan provinsi Aceh tersebut hanya mendapatkan dana pemeliharaan jalan dari APBA. Padahal menurutnya, masyarakat sangat mendambakan jalan tersebut selesai dan dapat segera tembus ke Subulussalam.

“Mengingat Jalan Muarasituken-Gelombang ini nantinya bisa sebagai jalan urat nadi bagi perekonomian masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara, Subulussalam, Singkil dan Aceh Selatan, maka ini akan menjadi PR bagi Pemerintahan Aceh ke depan (Plt Gububernur Aceh-DPRA ),” kata anggota dewan asal Dapil 8 Aceh Tenggara-Gayo Lues ini.[]

EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS