27.3 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Dana CSR PT Medco Dinilai Tidak Partisipatif

BANDA ACEH | ACEH INFO – Pengelolaan dana Corporate social responsibility atau CSR PT Medco E&P Malaka dinilai tidak partisipatif. Warga di sekitar tambang bahkan menyebut program yang merupakan kewajiban perusahaan dikelola bukan berdasarkan kebutuhan masyarakat, tetapi diputuskan komoditinya oleh pihak perusahaan.

Demikian disampaikan Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh, Ahmad Shalihin, Jumat, 20 Januari 2023. Penilaian tersebut disampaikan usai mendengar keterangan dari warga sekitar tambang PT Medco E&P Malaka saat bertemu dengan Tim Pengendali Pencemaran Udara (PPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu, 18 Januari 2023 lalu.

“Jadi berdasarkan keterangan dari warga, penentuan komoditi itu bukan berdasarkan kebutuhan warga, tidak partisipatif,” ujar pria yang akrab disapa Om Sol tersebut.

Salah satu program CSR PT Medco yang dinilai gagal oleh warga seperti tawaran menanam padi sistem of rice intensification (SRI). Selama ini, warga sekitar tambang masih menanam padi secara konvensional.

“Enggak mungkin bisa terlaksana dalam satu tahun tanam padi SRI, kondisi tanah di sawah milik warga masih terkontaminasi pupuk mengandung zat kimia, jadi untuk mengubah tanah jadi organik, butuh waktu lama,” papar Om Sol.

Baca: Pemerintah Diharap Tidak Masuk Angin Terkait Pencemaran Udara di Kawasan Tambang Migas Medco

Dia menyebutkan setelah program tersebut dilaksanakan, produksi padi menggunakan SRI malah menurun sehinggan banyak warga kembali menanam padi secara konvensional.

Selain itu, program pembagian bibit tanaman perkebunan seperti durian, rambutan dan beberapa jenis lain juga disebut tidak sesuai dengan keinginan warga. Pasalnya, kata dia, saat warga menerima program tersebut, bibit justru didatangkan dari luar Aceh. Selain itu, saat warga meminta sertifikasi dan surat karantina bibit, pihak penyalur juga tidak mampu memperlihatkan seluruh administrasi tersebut.

“Jadi bibit itu ditolak warga dan kemudian memang diganti lain oleh pihak perusahaan, jadi kalau seperti ini dana yang banyak mengalir ke konsultan bukan ke warga,” kata Om Sol.

Dia menilai PT Medco E&P Malaka terkesan tidak serius dalam memproteksi warga dari dampak produksi minyak dan gas. Hal ini disampaikannya berdasarkan fakta dan temuan di lapangan sehingga bau gas yang seharusnya dapat diantisipasi telah diabaikan.

“Jadi program CSR jangan diputuskan top down, tetapi harus bottom up, sehingga sesuai dengan keinginan dan kebutuhan warga,” katanya.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS