BANDA ACEH | ACEH INFO – Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Langsa, Edy Asaruddin mengecam Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, karena membawa-bawa nama calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dalam kisruh DPRA-Pemerintah Aceh.
Pernyataan yang disampaikan oleh MTA itu tidak beralasan. Karenanya, beliau harus segera meminta maaf kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Edo sapaan akrab Edy Asaruddin menilai bahwa pernyataan MTA itu seperti orang yang kurang beretika. Apalagi, pernyataannya itu mengatasnamakan Pj Gubernur Aceh, jadi hal itu sangat tidak pantas.
“Jangan karena tidak bagus membangun komunikasi antara Pemerintah Aceh dengan DPRA, lantas menyeret nama orang lain (Prabowo dan Gibran), karena mereka tidak tahu apa-apa tentang persoalan ini,” sebut Edo, kepada acehinfo.id, Rabu, 15 November 2023.
Baca juga: Jubir MTA Harap Dewan Hentikan Manuver Politik dan Segera Bahas RAPBA 2024
Menurut anggota DPR Aceh ini, seharusnya MTA intropeksi diri dan mencari jalan ke luar terbaik agar hubungan antara Pemerintah Aceh dan DPRA bisa kembali baik seperti-seperti sebelumnya.
“MTA seperti orang yang sedang bingung, sehingga membawa nama Pak Probowo dan Gibran. Kami tidak terima dan yang bersangkutan harus segera mengklarifikasi serta meminta maaf,” ungkapnya.
Untuk diketahui, bahwa pernyataan dikeluarkan oleh Muhammad MTA menanggapi surat DPRA ke Forum Bersama (Forbes) anggota DPR RI dan DPD RI asal Aceh yang dikirim Kamis, 9 November 2023.
Dimama dalam surat itu, DPRA memohon Forbes agar melakukan koordinasi dengan Presiden untuk meninjau kembali penempatan Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh.
Permohonan ini disampaikan DPRA ke Forbes setelah Pj Gubernur tidak mengindahkan tiga surat dewan yang mengajak duduk bersama membahas RAPBA 2024.[]