JAKARTA|ACEH INFO- Ketua Komisi V DPR Aceh, Muhammad Fahlevi Kirani meminta masyarakat untuk tak perlu risau dengan evaluasi yang dilakukan terhadap program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). DPRA berkomitmen untuk tetap menjalankan program jaminan kesehatan rakyat Aceh itu.
“JKA tetap ada. Jadi masyarakat tak perlu risau, tidak perlu khawatir. DPR berkomitmen JKA itu tetap akan dijalankan, tetapi harus diberesin dulu data-datanya,” kata Fahlevi kepada AcehInfo, di Jakarta, Jumat (18/3).
Fahlevi menjelaskan program JKA yang ada saat ini berbeda dengan sistem JKA yang dijalankan pada tahun 2010-2012.
“Kalau dulu sistemnya klaim, ambil uang tarok di Bank, kalau sakit, 100 juta tinggal klaim. Kalau sekarang kan model premi. Pakai atau tidak pakai, uang itu habis. Beda dengan yang dulu,” sebutnya.
Begitu juga dengan jenis dan tingkat keparahan penyakit yang ditangung JKA saat ini, yang berbeda dengan sistem JKA sebelumnya. Fahlevi mencontohkan, hanya penderita Kanker stadium 3 dan 4 yang boleh menggunakan layanan BPJS.
“Kanker stadium satu dan dua itu tidak ditanggung oleh BPJS. Ureung karap mate baro ditangung,” sebutnya.
Karena itu sejak awal DPRA berniat untuk mengevaluasi Program JKA yang dijalankan atas kerjasama Pemerintah Aceh dan BPJS Kesehatan itu. Menurutnya persoalan data penerima manfaat itu harus lebih jelas.
Selain itu dia mendesak Pemerintah Aceh memperbaharui data penerima manfaat asuransi kesehatan itu, agar lebih tepat sasaran dan juga menghemat anggaran.
“Kita ingin konfrontir data dengan Dinas Dukcapil, berapa jumlah angka kematian setiap tahun, kemudian jumlah orang yang sudah pindah dan tidak lagi di Aceh. Karena asumsinya kan setiap rakyat Aceh sudah dibayar preminya sejak lahir. sehingga nantinya ada penghematan terhadap anggaran,” sebutnya. []
