27.4 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

POPULER

Fakta Tsunami Tonga

JAKARTA | ACEH INFO – Sebagian besar wilayah Tonga, negara kepulauan berpenduduk sekitar 105 ribu jiwa, dihantam gelombang tsunami 1,2 meter akibat gunung meletus pada Sabtu (16/1).

Gunung api Tonga erupsi pertama kali pada Jumat (14/1) dan memuntahkan gumpalan abu vulkanik setinggi 20 kilometer ke udara. Foto citra satelit yang beredar di media sosial juga menunjukkan letusan dahsyat gunung tersebut.

Letusan kedua terjadi pada Sabtu (15/1) pukul 17.26 waktu setempat. Letusan kali ini memicu tsunami Tonga dan berdampak pada sejumlah wilayah lainnya.

Efek erupsi dan tsunami ini mengakibatkan listrik serta jaringan telepon dan internet terputus sekitar pukul 06.40 waktu setempat pada Sabtu. Ini membuat sebagian besar warga tidak terjangkau dalam kepanikan.

Situasi Terkini dan Jumlah Korban

Hingga Senin dini hari, sebagian besar wilayah negara pulau di Pasifik itu pun masih belum terjangkau akses komunikasi dan internet yang masih terputus.

Belum ada laporan resmi dari pemerintah Tonga soal korban jiwa akibat tsunami. Namun, pihak berwenang Australia mengatakan berdasarkan laporan awal yang mereka dapatkan jumlah korban tsunami dan gunung meletus di Tonga tidak banyak.

Meski begitu, negara tetangga Tonga itu memaparkan ada “kerusakan signifikan” pada infrastruktur kepulauan tersebut akibat tsunami dan gempa.

“Dalam tahap ini, untungnya, kami tidak mendapatkan laporan terkait banyak korban jiwa yang tentunya ini berita bagus. Meski begitu informasi dari kepulauan tersebut masih sangat terbatas,” ucap Menteri Australia untuk Kawasan Pasifik, Zed Seselja, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington, Selandia Baru memastikan tak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban akibat letusan gunung berapi bawah laut dan tsunami di Tonga.

“Hingga berita ini diturunkan, KBRI Wellington tidak memperoleh laporan adanya Warga Negara Indonesia yang menjadi korban,” tulis keterangan KBRI Wellington sebagaimana dipublikasikan situs resmi Kementerian Luar Negeri, Minggu (16/1).

Meski begitu, Kemlu RI masih belum dapat berkomunikasi dengan empat WNI yang ada di Tonga.

“KBRI Wellington melalui Fungsi Protokol dan Konsuler terus memantau kondisi empat WNI yang berada di Tonga yang tidak dapat dihubungi karena putusnya kabel komunikasi bawah laut,” jelasnya.

Dampak Tsunami dan Erupsi di Tonga

Sejumlah negara juga mengeluarkan peringatan tsunami akibat letusan gunung api bawah laut di Tonga.

Ratusan ribu warga Jepang diimbau mengungsi menyusul risiko tsunami akibat gelombang setinggi satu meter menghantam daerah pesisir akibat letusan gunung berapi Tonga.

Sebanyak 230 ribu warga di 8 prefektur disarankan mengungsi. Warga yang diminta mengungsi mencakup mereka yang tinggal di daerah terdampak tsunami pada 2011 silam.

Kantor berita NHK melaporkan gelombang tinggi mampu membuat lebih dari 10 kapal terbalik di prefektur Kochi, Pulau Shikoku, Jepang selatan. Kemudian Japan Airlines membatalkan 27 penerbangan di bandara di seluruh negeri.

Selain Jepang, dua penduduk di pesisir pantai utara Peru dilaporkan tenggelam akibat gelombang tinggi yang tidak biasa tak lama setelah gunung api di Tonga meletus. Sejumlah rumah dan pertokoan juga terendam banjir setelah air laut setinggi mata kaki hingga lutut orang dewasa menyapu pesisir pantai utara Peru.

Lebih dari 20 pelabuhan Peru juga ditutup menyusul peringatan tsunami dan evakuasi bagi warga di pesisir pantai.

Letusan gunung berapi di Tonga mengirim gelombang tinggi ke wilayah pesisir barat AS, dengan ketinggian mulai dari 0,9 hingga 1,2 meter, menurut kantor Layanan Cuaca Nasional di San Diego.

Gelombang tertinggi yang tercatat berada di Port San Luis, California (1,3 meter); King Cove, Alaska (1 meter); Area Cove, California (1 meter); Crescent City, California (1,1 meter); dan Port Reyes, California (0,9 meter).

Di Hawaii, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik melaporkan adanya gelombang setinggi 0,5 meter menghantam sejumlah wilayah pantai.

Wilayah Australia yang berlokasi sangat dekat dengan Tonga mencatat adanya kenaikan gelombang antara 10-82 sentimeter di sejumlah titik pengamatan di pesisir timur.

Badan Meteorologi setempat menyebut beberapa wilayah seperti Norfolk Island, Lord Howe Island, New South Wales, Queensland, Victoria, Macquarie Island, dan Tasmania turut terdampak.

Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk wilayah pesisir di pantai utara dan timur Selandia Baru dan Kepulauan Chatham.[]

SUMBER: CNN INDONESIA

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI