LANGSA | ACEH INFO – Dalam rangka meningkatkan kualitas serta mutu layanan diera revolusi industri yang diiringi dengan pesatnya perkembangan teknologi, BPJS Kesehatan dituntut untuk mampu berdampingan serta mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba digital.
Apalagi smartphone sudah menjadi gaya hidup masyarakat khususnya kalangan usia muda pada era globalisasi.
Demi memenuhi hal tersebut BPJS Kesehatan membuat sebuah inovasi seperti aplikasi Mobile JKN untuk mengimbangi penggunaan teknologi saat ini.
Aplikasi Mobile JKN dapat memberikan kemudahan akses dan kenyamanan bagi peserta JKN untuk mengakses fasilitas kesehatan secara online seperti yang dirasakan Faridah Hanum (26).
Hanum sapaan akrab Farida Hanum, merupakan peserta JKN yang terdaftar pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) disalah satu rumah sakit di Kota Langsa. Tak hanya merawat pasien sakit, Hanum juga sering melakukan edukasi mengenai informasi BPJS Kesehatan terutama aplikasi Mobile JKN kepada setiap peserta JKN yang ia layani.
“Peserta JKN yang berkunjung di rumah sakit itu sangat beragam, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, orang tua bahkan lansia. Untuk pasien pengguna smartphone biasanya akan ditanyakan bagaimana cara peserta tersebut mendapatkan layanan pada fasilitas kesehatan.
“Apakah langsung mengunjungi fasilitas kesehatan untuk mengambil antrean layanan atau sudah terlebih dahulu mendaftarkan antrean secara online melalui aplikasi Mobile JKN. Jika peserta tidak memilki smartphone biasanya saya mengedukasi pendamping dari pasien tersebut,” tutur Hanum.
Menurut Hanum, pada umumnya masyarakat yang mendaftar kini telah menggunakan antrean online untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Ia juga menjelaskan bahwa masih ada masyarakat yang datang ke fasilitas kesehatan dengan mengantre secara lansung tanpa mengetahui tentang aplikasi Mobile JKN. Peserta JKN seperti ini yang menjadi sasaran utama dirinya untuk diedukasi.
Selain itu, masih ada masyarakat yang belum terinformasi mengenai fitur-fitur kekinian dari aplikasi Mobile JKN. Biasanya peserta ini mengetahui aplikasinya namun tidak tahu cara penggunaan fitur-fitur yang bisa mempermudah mereka dalam mendapatkan layanan, mereka hanya mengetahui adanya kartu digital.
Hal seperti ini selalu membuat hatinya tergerak dan langsung meminta peserta membuka aplikasi Mobile JKN pada smartphonenya dan menjelaskan beragam pengunaan fiur-fitur Mobile JKN. Fitur yang paling sering saya jelaskan adalah antrean online karena dengan mengedukasi fitur ini, selanjutnya peserta dapat merasa lebih mudah dan nyaman untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan.
Tak hanya antrean online, dirinya juga sering mendapati peserta yang bertanya terkait status keaktifannya sebagai peserta JKN.
“Saya juga banyak menjumpai masyarakat di Kota Langsa yang selalu ragu-ragu ketika mengakses fasilitas kesehatan karena mereka takut status kepesertaanya tidak aktif karena tidak pernah ia gunakan. Hal seperti ini juga menjadi dasar saya untuk terus mengedukasi peserta menggunakan Mobile JKN sebab pada aplikasi tersebut status kepesertaan juga bisa dilihat pada fitur info peserta,” kata Hanum.
Hanum berjanji akan terus membantu BPJS Kesehatan dalam mengedukasi dan menginformasikan kepada masyarakat Kota Langsa seputar informasi program JKN.
Ia mengaku sangat puas dan terbantu atas kehadiran aplikasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan dalam melayani peserta JKN. Terlebih lagi sejak adanya fitur antrean online ke fasilitas kesehatan, membuat prosesnya menjadi lebih mudah tanpa harus repot-repot mengantre.
“Ayo segera unduh dan manfaatkan aplikasi Mobile JKN, banyak fitur yang disediakan oleh BPJS Kesehatan demi memenuhi dan mempermudah kebutuhan peserta JKN yang dapat diakses cukup dalam gengaman saja,” pungkas Hanum.[]