28.5 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

MaTA Sorot Perjalanan Elit Aceh ke Amerika

BANDA ACEH | ACEH INFO – Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) menilai, perjalanan Gubernur dengan Pimpinan DPRA ke Amerika mulai tanggal 16 – 22 Mei merupakan bentuk pemborosan keuangan Aceh. Perjalanan yang berbalut Kunker itu juga berpotensi terjadi manipulasi.

“Sudah berulang kali elit Aceh ke luar negeri dengan mengunakan uang Aceh tidak ada akuntabilitas publik dengan modus kunker, pengawasan atau perjalanan dinas luar negeri. Jadi apa yang terjadi saat ini adalah peristiwa yang berulang dan sangat merugikan uang Aceh, yang saat ini serba kekurangan dalam membangun Aceh kedepan,” kata Koordinator MaTA, Alfian, Kamis dinihari, 12 Mei 2022.

Berdasarkan catatan MaTA, sebanyak 13 orang melakukan perjalanan ini dan mereka dipimpin oleh Gubernur Aceh. Menurutnya sudah cukup banyak uang Aceh “diambil paksa” oleh para elit untuk jalan-jalan ke luar negeri. Parahnya lagi, kata Alfian, perjalan tersebut tidak mampu dipertanggung jawabkan.

“Rakyat Aceh memiliki kewenangan dan hak untuk menghentikan mereka atas kesewenang-wenangan terhadap uang Aceh,” lanjut Alfian.

Dia menduga perjalanan kali ini sengaja diagendakan mengingat masa tugas Gubernur Aceh akan berakhir. Jadi menurutnya para elit seperti tanpa beban dan tidak memiliki etik sehingga berinisiatif keluar negeri dengan alasan yang sama sekali tidak memiliki urgensi yang mendasar.

“Seperti pimpinan DPRA bilang untuk pengawasan ke sana, itu hanyalah modus untuk melegalkan jadi berangkat,” kata Alfian lagi.

“Kami juga mempertanyakan keberangkatan saudari Yunita Arafah (Istri Gubernur) apakah terdaftar secara adminitrasi negara, saudari tersebut. Kalau tidak terdaftar, maka penggunaan uang Aceh ilegal, karena selama ini rakyat Aceh mengetahui istri gubernur (Nova) adalah saudari Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT,” ungkap Alfian.

Dia menyebutkan sangat penting adanya kepastian persoalan tersebut sehingga uang Aceh yang digunakan, dapat dipertangungjawabkan secara terukur.

“Ini waktunya kita tidak lagi “memaklumkan” yang tidak patut atau kebijakan yang tidak populer, agar uang Aceh tidak lagi dijadikan sebagai ladang para pecundang,” lanjut Alfian.

Alfian meminta Gubernur maupun Pimpinan DPRA memiliki jiwa kesatria untuk menghentikan dagelan seperti ini. Apalagi menurutnya publik Aceh sudah tidak percaya dengan rencana-rencana yang dilakukan saat ini.

Alfian juga meminta pemerintah untuk membatalkan perjalanan tersebut agar uangnya dapat dialihkan untuk pembagunan rakyat miskin. Menurutnya itu lebih hebat dari pada berfoya-foya di tengah rakyat menerima kegagalan untuk keluar dari kemiskinan yang telah dijanjikan pemerintahan saat ini.

“MaTA percaya kalau pun mereka memaksa berangkat, maka di Amerika ada orang orang hebat yang tentu mengawasi di sana, termasuk jika terjadi manipulasi perjalanan nantinya,” pungkas Alfan.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS