BANDA ACEH | ACEH INFO- Masyarakat Aceh di media sosial mempertanyakan soal ada tidaknya pelanggaran akidah, terkait keputusan Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan pemerintah Aceh ikut serta dalam kegiatan ritual Kendi Nusantara, bersama presiden Joko Widodo, yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan presiden berkemah di Ibu Kota Negara baru.
Diketahui untuk mengikuti ritual itu, pemerintah Aceh membawa serta tanoh cak dari museum Aceh dan air kulah dari Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Banyak masyarakat yang mengutuk dan menyatakan bahwa hal itu masuk dalam katagori syirik dan musyrik.
Ketua Majelis Permusyawatan Ulama Aceh (MPU) Tengku Faisal Ali, memberikan jawaban singkat mengenai hal itu. Dalam Percakapan melalui aplikasi pesan instan, ulama yang akrab disapa Lem Faisal itu mengatakan, membawa tanah atau air ke daerah lain tidak bertentangan dengan Syariat.
“Boleh dan sudah biasa tanah dari suatu daerah di bawa ke daerah lain,” katanya kepada Reporter AcehInfo, Sri Riski.
Baca: Bawa Tanoh Cak ke IKN, Nova Syirik?
Aceh Info juga mempertanyakan apakah kegiatan itu menjurus dan berbau syirik atau tidak. Lem Faisal menjawab hal itu dengan singkat tanpa memberikan penjelasan lebih rinci. “Tidak,” tulisnya.
AcehInfo telah berupaya mempertanyakan dalil yang merujuk pada Alquran dan Hadist secara lebih tegas kepada ulama tersebut. Namun ketika dihubungi kembali lewat sambungan telpon, Tengku Faisal Ali tidak mengangkat panggilan.
Di kegiatan Kemah Nusantara itu, Nova turut membawa istrinya Dyah Erti Idwati, dan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Almuniza Kamal. “Selain itu, akan ada juga doa bersama demi kelancaran pemindahan IKN dari Jakarta ke Sepaku, Kaltim,” kata Almuniza, dalam siaran pers yang dikirim Humas Pemerintah Aceh.
Doa yang dimaksud Almuniza itu adalah Ritual Kendi Nusantara. Setiap kepala daerah dari 34 provinsi di tanah air diminta untuk membawa secangkul tanah dan sekendi air dari daerahnya masing-masing.
Dari Aceh, ‘tanoh cak’ khusus yang dipersiapkan untuk ritual tersebut diambil dari Museum Aceh. Sementara ‘air suci’ yang dibawa dari Aceh diambil dari Masjid Raya Baiturrahman.
Sumber AcehInfo menyebut, prosesi pengambilan tanah dan air yang dibawa Nova itu telah berlangsung secara simbolis pada Jumat kemarin, yang pengambilannya dipimpin langsung oleh Assiten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr. Iskandar AP. Kepala Dinas Syariat Islam Aceh juga ikut hadir dalam kegiatan itu. []