BALIKPAPAN | ACEH INFO-Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyerahkan tanoh cak dan air dari kulah Masjid Raya Banda Aceh ke Presiden Joko Widodo Senin (14/3). Ini menjadi salah satu rangkaian ritual Kendi Nusantara.
Penaburan tanah dan air yang dilakukan Gubernur Nova itu dibawa langsung dari Aceh. Tanah cak diambil dari Makam Sultan Iskandar Muda dan tanah Museum Aceh serta air dari Masjid Raya Baiturrahman. Dua benda itu kemudian disatukan dengan tanah dan air yang ada di IKN.
“Diharapkan tanah dan air yang dibawa dari Aceh ini dapat menjadi kekuatan perjuangan dan kekuatan agama agar pondasi pendirian IKN nantinya menjadi kuat,” kata Gubernur Nova, dalam keterangan Pers yang diterima AcehInfo.
Nova juga mengatakan, adapun filosofi lain dari tanah dan air Aceh itu adanya kekuatan dan kemandirian daerah dalam membentuk struktur negara, sesuai dengan hadiah maja Aceh.
“Adat bak poteumeureuhom, hukom bak syiah kuala,” yang jika diartikan mengarah kepada kebudayaan yang diputuskan oleh raja raja yang pernah memerintah di Aceh.
Dalam konteks IKN, kata Nova, masyarakat Kalimantan Timur harus berlomba dalam membangun Kaltim sebagai calon Ibu kota baru negara dengan segenap jiwa dan keintelektualannya.
“Kemudian, hukom bak syiah kuala, adalah bentuk daerah dengan nuansa religi yang sangat kental, jadi poin agamis tentang hukum keagamaan masuk kedalam sila terpenting penegakan pedoman rakyat Aceh. Terkait IKN, kita juga berharap nantinya ibu kota baru negara ini juga punya pondasi seperti hadiah maja Aceh tersebut,” ungkap Nova.
Kehadiran Nova dengan ikut membawa tanah dan air dari Aceh disayangkan publik. Sebab prosesi itu dinilai bertentangan dengan budaya Aceh dan ajaran agama Islam. Publik menilai, sebagai provinsi yang menerapkan syariat Islam, harusnya Pemerintah Aceh tak ikut serta dalam kegiatan yang menjurus kepada syirik tersebut. []