JAKARTA|ACEHINFO-Deddy Corbuzier kembali membuat kontroversi di channel YouTube-nya, setelah mengundang pasangan sesama jenis, Ragil Mahardika dan Fred, menjadi narasumber. Dia dinilai mempromosikan pernikahan sesama jenis, yang bertentangan dengan norma-norma agama dan sosial di tanah air.
Deddy mengundang keduanya beberapa hari lalu dalam sebuah tayangan dengan judul ‘Tutorial Jadi G4y di Indo!! Pindah ke Jerman Ragil dan Fred’ yang ditayangkan, Minggu (7/5). Deddy mendapat hujatan dari publik di media sosial, sehingga muncul ajakan massal untuk tidak lagi mengikuti channel YouTube sang mentalis itu.
di Lihat AcehInfo Senin (9/5) malam, tagar Unsubscribe Podcast Corbuzier (#UnsubscribePodcastCorbuzier) menjadi trending topic di Twitter Indonesia. Bahkan pemilik akun twitter yang sudah menggunakan tagar tersebut dengan lebih dari 14 ribu tweets.
“Homo seksual, lesbian, bukanlah suatu takdir bagi seseorang, melainkan hanyalah penyakit yang harus diobati. Hilangkan sifat gampang kagum terhadap sesuatu yg merusak,” tulis pemilik akun @Toean_Moeda_
“Nyari cuan dg jualan LGBT ?? stupid podcast ever,” tulis warga net lainnya.
Protes terhadap konten Channel YouTube Deddy Corbuzier itu tak hanya dilayangkan warga media sosial. Sejumlah tokoh dan lembaga keagamaan juga ikut bereaksi.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Anwar Abbas menyesalkan Deddy Corbuzier yang mengundang orang pasangan berperilaku seksual menyimpang itu di podcastnya. Menurut Anwar, hal itu sama saja dengan ikut membantu penyebaran perilaku LGBT di Tanah Air.
Padahal perilaku LGBT, kata Anwar, tidak sesuai dengan nilai-nilai 6 ajaran agama yang diakui oleh negara Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
“Oleh karena itu saya sangat menyayangkan mengapa Deddy Corbuzier memberikan panggung terhadap mereka. Hal ini tentu saja sangat-sangat kita sesalkan karena dampaknya terhadap moralitas dan perkembangan kejiwaan dari anak-anak bangsa jelas akan sangat buruk,” kata Anwar dalam keterangan tertulisnya.
Anwar Abbas menegaskan bahwa perilaku LGBT bukan termasuk dalam Hak Asasi Manusia (HAM). Jika HAM ditegakkan, maka akan berdampak baik bagi yang bersangkutan dan orang lain, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
“Sementara praktik LGBT ini adalah sebuah praktik antimanusia dan kemanusiaan. Karena kalau praktik ini dibiarkan berkembang, maka kita sudah bisa memperkirakan bagamaina dampak buruknya, di mana kalau sekarang,” katanya.
Ustad Felix Siauw juga ikut memberikan tanggapan. Menurutnnya video tersebut tak layak ditonton. Pasalnya, dari judul dinilai sudah mengundang kampanye negatif.
“Menyedihkan sekali ketika keburukan dipromosikan luas, sementara kebenaran dan kebaikan malah diejek dan dibully” tambahnya.[]