JAKARTA|ACEH INFO-Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Hariz Azhar dan Koordinator Komisi orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Fatia Maulidinati menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Informasi itu disahihkan keduanya kepada wartawan lewat pesan singkat. “Iya. Besok kita jelasin,” kata Fatia, seperti dilansir Detik.com, Jumat (18/3).
Luhut Panjaitan sebelumnya melaporkan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti pada September 2021. Luhut merasa nama baiknya dicemakan keduanya saat tampil sebagai narasumber di sebuah channel YouTube.
Dalam konten video itu, keduanya menyinggung soal dugaan Luhut terlibat dalam bisnis tambang di Papua. Luhut juga telah meminta keduanya agar menyampaikan permintaan maaf atas tudingannya tersebut, tapi tidak pernah ada respons.
Luhut menempuh jalur hukum setelah somasi yang dilayangkan kepada keduanya tidak digubris. Dia menyebut laporan ini pun diambil untuk menjaga nama baiknya dan keluarga besarnya.
“Saya kan harus mempertahankan nama baik saya, anak-cucu saya. Jadi saya kira sudah keterlaluan karena dua kali nggak mau minta maaf. Sekarang kita ambil jalur hukum jadi saya pidanakan dan perdatakan,” terang Luhut saat melaporkan keduanya ke Polda Metro Jaya pada Rabu 22 September tahun lalu.
Haris Azhar mengatakan menerima surat penetapan tersangka dari penyidikan pukul 20.00 WIB. Namun, Haris Azhar dan Fatia tidak ditahan polisi.
Sebelumnya, Haris Azhar pernah dijemput paksa polisi pada pertengahan Januari 2022. Kala itu, ia mengatakan pemeriksaan terbilang mendadak.
Haris mengatakan petugas polisi mendatangi kantornya sekitar pukul 08.00 WIB. Petugas menunjukkan surat perintah untuk membawa dirinya guna diperiksa sebagai saksi dalam kasus itu.
Hingga kini Polda Metro Jaya belum menjelaskan lebih rinci mengenai penetapan keduanya sebagai tersangka pencemaran nama baik, menteri utama di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin itu.[]
