JAKARTA|ACEHINFO– Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura mengirimkan nota diplomatik untuk meminta penjelasan mengenai pendeportasian Ustadz Abdul Somad dari negara itu. Deportasi terhadap UAS dinilai picu rusaknya hubungan baik kedua negara.
“KBRI telah mengirimkan Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Singapura, guna menanyakan lebih lanjut alasan penolakan tersebut,” bunyi pernyataan KBRI Singapura, Selasa (17/5).
KBRI Singapura mengaku setelah menerima informasi penolakan pihak imigrasi negara itu terhadap kedatangan UAS dan keluarganya, pihaknya langsung mencari informasi lebih rinci. Pihaknya juga langsung berkomunikasi dengan imigrasi Singapura (ICA).
Menurut pihak Imigrasi Singapura, UAS ditolak masuk negaranya karena dianggap tidak berhak untuk mendapatkan izin masuk negara itu berdasarkan kebijakan imigrasi.
“KBRI masih menunggu keterangan lebih lanjut dari Kementerian Luar Negeri Singapura atas Nota Diplomatik tersebut,” sebut pernyataan KBRI Singapura itu.
Sebelumnya Ustadz Abdul Somad dan rombongan tiba di Singapura dari Batam menggunakan kapal laut, Senin (16/5). UAS dan keluarganya niatnya hanya berwisata dan tidak menghadiri agenda ceramah.
Saat proses pemeriksaan Imigrasi keluarga dan rombongannya sempat lolos dari pemeriksaan dan memenuhi syarat masuk negara itu. Belakangan seorang petugas imigrasi mencegatnya dan membawa UAS ke ruang pemeriksaan Imigrasi.
Anggota keluarga dan rombongannya juga akhirnya ikut dilarang keluar dari pelabuhan dan juga ditahan di ruang pemeriksaan imigrasi yang disebut berukuran 2×2.
- Rombongan UAS akhirnya dideportasi dengan alasan yang belum jelas. Padahal penceramah kondang itu melengkapi seluruh dokumen perjalan ke luar negeri. []
