BANDA ACEH | ACEH INFO – Partai Demokrat akan terus memperjuangkan perpanjangan dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh, yang bakal berakhir pada tahun 2027, jika merujuk Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006. Apalagi dana Otsus dianggap penting bagi Aceh karena memiliki kontribusi besar bagi pembangunan di daerah tersebut.
“Demokrat akan terus memperjuangkan dana Otsus Aceh. Jika terjadi penurunan jumlah, itu harus dimaklumi, karena kondisi keuangan negara kita, ruang fiskal kita terbatas, utang kita besar sekali. Sementara kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi beragam,” ungkap Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yoedhoyono (AHY) saat bertandang ke Aceh, Selasa, 19 April 2022.
Seperti diketahui, Aceh mendapat alokasi dana Otsus sejak tahun 2008 sesuai UU No 11/2006. Dana Otsus ini merupakan salah satu kompensasi damai yang disepakati antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan RI saat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Helsinki pada 15 Agustus 2005 silam.
Sejak dianggarkan pertama kali di tahun 2008 hingga 2021, total alokasi Dana Otonomi Khusus yang diterima Aceh sudah mencapai Rp88,43 Triliun. Meskipun nominal yang diperoleh sangat besar, akan tetapi pengelolaan Dana Otsus Aceh dirasa belum maksimal, dan hal ini dibuktikan dengan sisa Dana Otsus Aceh kurun waktu 2013 hingga 2020 mencapai sebesar Rp7,7 Triliun.
Jumlah tersebut belum termasuk alokasi dana Otsus tahun 2022 yang masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp7,5 triliun.
AHY dalam acara ngopi bareng yang berlangsung di Station Coffee di Banda Aceh tersebut memastikan Partai Demokrat akan terus mengawal dana Otsus untuk Aceh. Namun, dia tidak menampik jika persentase dana Otsus untuk Aceh dapat saja turun karena alokasinya tetap bersandar pada kondisi keuangan negara.
“Kalau negara kita kondisinya baik, keuangannya baik, pasti alokasi dana Otsus akan ditingkatkan, paling tidak dipertahankan,” kata AHY.
Hal tersebut menurutnya senada dengan kondisi alokasi dana Otsus Papua dan Papua Barat.
“Kalau di Papua, dulu harapannya bisa ditingkatkan menjadi 4 persen, tetapi hanya mampu 2,2 persen. Mampunya hanya segitu,” ujar AHY.[]
