BANDA ACEH | ACEH INFO – Tradisi meugang hanya dapat ditemui di Aceh. Konon disebutkan, tradisi mengonsumsi daging kala menyambut puasa dan hari raya Islam itu berawal mula dari Kesultanan Aceh. Pada masa itu, Aceh diperintah Sultan Iskandar Muda yang memerintahkan salah satu lembaga istana untuk memotong sapi dan kerbau sebagai wujud syukur atas kejayaan kerajaan.
Daging-daging hasil penyembelihan itu kemudian dibagi-bagikan untuk seluruh fakir miskin dan anak yatim di seluruh Aceh.
Tradisi ini belakangan terus dipertahankan oleh warga Aceh yang kini hidup di daerah paling barat pulau Sumatra. Meugang bahkan juga digelar oleh para diaspora Aceh kala menyambut Ramadhan dan perayaan hari besar keagamaan serupa Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca: Meugang Tidak Sekadar Tradisi
Namun, tradisi meugang di zaman sekarang tak lagi seperti dulu. Banyak masyarakat yang mengeluarkan duit pribadi untuk membeli sekilo daging untuk keluarga masing-masing. Ada pula beberapa warga yang sepakat meuripee untuk pemenuhan daging di hari meugang. Meskipun demikian, ada beberapa lembaga pemerintah atau komunitas yang juga melaksanakan meugang jelang puasa dan Hari Raya—yang daging hasil pemotongan itu disalurkan untuk orang-orang yang membutuhkan.
Tradisi meugang ini seakan menjadi kewajiban bagi orang-orang Aceh, termasuk warga kota Banda Aceh. Hal inilah yang menyebabkan saban menjelang puasa dan Hari Raya kita akan melihat banyak pedagang daging dadakan yang menggelar lapak daging di seputaran jalan-jalan strategis di ibu kota.
Baca: Tiga Meugang dalam Qanun Aceh
Di Banda Aceh, terdapat beberapa lapak yang telah ditetapkan pemerintah kota untuk menjual daging meugang. Jika merujuk ke situs resmi pemerintah kota Banda Aceh, lapak pedagang daging itu dapat kita jumpai di Jalan HT Daud Syah Peunayong, Jalan T Nyak Arief meliputi kawasan Lingke, Lamnyong, Pasar Rukoh dan Kopelma Darussalam.
Selanjutnya, pedagang daging juga dapat ditemui di seputaran Jalan Taman Makam Pahlawan dan Pasar Pagi Peuniti, kemudian di Jalan T Iskandar Beurawe, dan Pasar Ulee Kareng.
Lihat: Tradisi Meugang Jelang Ramadhan, Harga Daging Pada Level Tertinggi di Aceh
Lapak penjual daging juga dapat ditemukan di Jalan Mohammad Hasan-Simpang Batoh, Jalan Sultan Iskandar Muda-Simpang Punge Blang Cut, Jalan Soekarno Hatta, serta Jalan Sultan Malikul Saleh-Simpang Lhong Raya.
Lantas berapa kisaran harga per kilogram daging yang dijual? Untuk ini, harga daging sapi dan kerbau yang dijual dapat bervariasi antara Rp150 ribu bahkan hingga Rp200 ribu per kilogramnya. Nah, berapa harga jual daging per kilogram di daerah Anda?[]
